Sudah
malam minggu lagi nih, dan teringat malam minggu yang lalu saat saya
merencanakan pergi ke Bogor bersama tim
bunder. Tim ini anggotanya bunder-bunder
hahaha kecuali saya. Malam itu kami chat bersama sekadar mengobrol
ringan, eeeeh ternyata kita sepakat untuk jalan di minggu pagi mencari oksigen
diluar Jakarta. Bogor tujuan kami. Sekitar jam setengah tujuh pagi saya dan bang
Zul bertemu di Kebon Jeruk, lanjut ke rumah mbak Dian di daerah Srengseng untuk sarapan pagi. Mbak Dian ini
jago masak, jadi sengaja saya gak sarapan dari rumah hehe. Lupa arah menuju
Srengseng taksi muter-muter sebentar
akhirnya sampai juga di Gang Mandor Salim. Mendoan, teh anget, plus mie goreng
lengkap dengan udang bakso sudah menunggu untuk disantap. Selagi sarapan ketua
tim datang dengan jagoan ciliknya. Utha namanya, baru 3,5 tahun, lucu dan suka
ngoceh. Menyelesaikan sarapan lalu kami
semua pamit berangkat menuju Bogor.
Jalanan Lancar, obrolan dimobil diisi dengan
rencana ingin mengadakan seminar yang tidak 100% berbau obat. Seru karena
akhirnya ide-ide gila bertebaran. Ditambah cerita seputar kuliah beberapa tahun
yang lalu, maka perjalanan menjadi tidak terasa. Saya pernah mengunjungi tempat ini
5 tahun yang lalu, namun tidak ingat arah yang pasti karena banyaknya
pertigaan selama perjalanan. Yang Pasti saya harus masuk kawasan IPB Dramaga dulu baru tanya jalan menuju Cibatok lalu masuk desa Pamijahan. Kita ingin main air di curug seribu, curug yang
terletak di kaki gunung salak. Ada beberapa curug disana, dan kita penasaran
dengan curug yang paling tinggi dan banyak yaitu curug seribu. Tepat menjelang makan siang, kita sampai di
Kawasan Wisata Gunung Salak Endah. Segeeeeer banget, udara siang tak terasa,
yang ada kita pingin banget berjalan kaki sambil mengambil napas dalam-dalam. Pohon-pohon
rindang dan besar disisi kiri kanan, dan sudah pasti mobil kita parkir sebentar
untuk mengambil gambar. Oya untuk masuk kawasan ini, tarif masuknya
Rp.5000/orang dan Rp.10.000 untuk mobil yang kita gunakan.
Tepi jalan pintu masuk Kawasan G.Salak Endah |
Utha baru bangun dan langsung ikut poto :D |
Selesai ambil gambar,
kita lanjut lagi dan semua langsung berteriaaaak….Kereeeeen…mauuu Potooo…saat melintasi hutan pinus. Mobil parkir lagi dan
kali ini tidak sebentar karena tempatnya Indah sekali, utha pun ikut sibuk take
a picture. Utha ini seneng banget kalo difoto, mirip dengan bundanya, mirip
juga dengan tante-tantenya heheh. Ayoo
sudah selfienya..kapan nyampe curug nih…bang Zul mengingatkan kita semua.
Hutan Pinus yang Menggoda |
Bergegas masuk mobil dan mulai terlihat banyak tanda panah dengan nama-nama
curug. Kawasan ini memang terkenal dengan banyaknya curug alias air terjun.
Kita putuskan untuk ke Curug Cihurang, cukup jalan kaki sebentar tanpa naik
turun, curug sudah terlihat. Utha masih takut untuk foto disini, sedangkan
bundanya plus tantenya sibuk ambil gambar.
Berpose di Pintu masuk Cihurang |
bunda Winda bebaaas euuy |
Airnya jerniiiihhh pingin mandi |
Curugnya tidak terlalu tinggi namun
tetap indah. Ada dua air terjun di curug cihurang ini. Jernih sekali, airnya sudah pasti dingiiiiin......Kami tidak lama disini,
karena kita ingin menuju curug seribu, yang tingginya mencapai 100 meter. Curug
ngumpet dan Pangeran kita lewati. Rintik Hujan mulai turun, bertanya kepada
penduduk yang kita temui arah menuju curug seribu. Ternyata kami tidak disarankan
kesana, selain jarak tempuh yang cukup jauh
(berjalan 2 km) ternyata banyak pohon tumbang karena hujan saat itu
diikuti angin besar juga. Akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti sarannya.
Dan perjalanan dilanjutkan menuju curug cigamea. Angin dan sejuknya udara
gunung tambah terasa, dingiiiin….breeeer…tempat parkirnya sangat luas, dan
ternyata untuk mencapai curug kita mesti
naik turun tangga. Sempat take a picture dipintu masuk, lalu kami
bersiap untuk menuruni anak tangga yang lumayan jauh. Dari ketinggian saya bisa
melihat curug yang tersembunyi di tengah rimbunnya pohon-pohonan. Indah sangat.
Utha...jalan naik turun tanpa gendong |
Tak sabar ingin segera sampai…..eeeeh
hujan menderas, menepi sebentar dan akhirnya memutuskan sambil menunggu reda
mencoba terapi dengan ikan.
Sempat
ragu karena takut akhirnya perlahan kaki mulai menyentuh air dan
woowwww..geliiiiii..karena ikan-ikan kecil langsung berkerumun membersihkan sel
kulit mati. Akhirnya jadi berani, kaki kiri lanjut masuk ke air. Senang…murah
hanya Rp.5000 sepuasnya. Setelah bersih, ikan-ikan tersebut mulai menjauh.
terapi ikan, pingin lagi deh |
Bersamaan dengan selesainya ikan memangsa sel
mati di kaki, hujan reda, mentari bersinar. Lanjut turun tangga. Utha bocah
cilik yang kita khawatirkan minta digendong ternyata tidak sama sekali
digendong. Sepanjang menuruni anak
tangga bernyanyi, juga berdoa…lucu sekali
si utha ini. Mungkin seperti papahnya, karena bundanya gak lucu sama
sekali hahaha. Derasnya air terdengar
semakin jelas, kereeeen banget begitu curug didepan mata. Ingin rasanya
langsung berada di kolam jernih dibawah air terjun namun petugas berulang kali memberi
peringatan untuk tidak mendekati kolam besar dibawah curug karena bahaya
longsor. Melihat pesona curug dan segarnya udara sudah pasti mengabadikan
pemandangan curug dari segala sisi.
Belum puas namun hari mulai sore dan
perjalanan kami masih jauh, Jakarta lanjut
tuh...ada monyetnya.... |
Masih ngos-ngosan
alias cape karena kali ini bukan turun jalannya tapi naik, dibilas dengan
sebotol air mineral. Semilir angin membuat malas untuk pulang, tapi kami harus
pulang. Dari arah pintu parkir kami ambil kanan, sehingga kami akhirnya keluar
menuju jln raya cibatok dengan arah yang berbeda saat datang. Kami melingkar
membentuk huruf O, Bunder…atau bulat yaa….mungkin
ini yang menyebabkan dinamakan G.bunder. Curug Cihurang menjadi curug pertama
dan curug Cigamea menjadi curug terakhir karena kami masuk dan keluar kawasan
wisata ini dari arah yang berbeda. Menyenangkan, ada yang terlewat sehingga
terpikir kapan-kapan balik lagi yaitu ke situs kuta, sebenarnya kami sudah
melewatinya namun kami lewatkan, saat pulang hendak mampir waktunya sudah tidak
memungkinkan.
Perut
mulai berbunyi, tanda laper lagi. Pisang keju, keripik, aneka snack, sudah
tandas semua. Semula kami akan makan malam di Pepes Patin di Kawasan Bogor
namun karena macet kami batalkan dan beralih ke Sentul, makan sate plus gulai.
Cepat tandas, karena memang lapernya mulai naik status dari siaga menjadi
waspada hahaha.
Jam
8 malam kami semua berpisah, Bang Zul ke BSD, saya ke Cilegon, Tante Dian ke
Kebon Jeruk, dan Utha lanjut ke Ciledug.
Lelah
dengan one day trip Curug G.Salak, tapiiiiiii segarnya masih terus bertahan
dimata. Sejuknya terasa dan hijaunya pemandangan disana membuat lelah menjadi
terbayar. Terimakasih
teman2 untuk short tripnya, januari kita bikin
lagi yak…Situ Gunung Yuukkkk hahah, special thanks buat bunda winda yang
rela pake salonpas kirikanan depanbelakang buat kita semua. Anda layak dapat
SIM A plus-plus hahahaha.
Bule tati…
BalasHapusWaaaaah ga ngajak2 kita neh…
Kapan2 ajak kita2 dunk… pasti tambah seru deh… hehehe (pdbanget)
hahaha...isiipp yaa..ntar ngajak om dodo yak upps.
BalasHapussuka jalan tanpa arah dan tujuan tergantung nyangkutny dimana haha....