Mulai menggunakannya sejak berseragam merah
putih. Itu seingat saya. Tidak satu, namun tiga sampai lima buah.
Berwarna-warni. Terbuat dari atom atau plastik. Dan selalu di tangan kiri.
Sering kali kakak dan adik saya berkomentar dengan hobi yang sedikit berbeda
ini. Penyuka perhiasan berbentuk lingkaran.
Dulu Emak juga terheran-heran,
karena anaknya yang satu ini suka dengan benda bernama gelang dan kadang tidak
cukup satu. Berisik katanya jika tangan saya bergerak.
Kesukaan itu terus berlanjut. Satu gelang
berwarna hijau pemberian kakak menemani lebih dari sepuluh tahun. Mungkin jika
tidak jatuh dan pecah, masih digunakan hingga kini. Tidak sampai lama, saya mendapat
gantinya dengan gelang yang lain. Masih berwarna hijau namun lebih muda
warnanya. Dan masih pemberian kakak. Setiap kali bepergian ke suatu daerah dia
tidak perlu repot membeli oleh-oleh untuk saya. Cukup gelang dan itu akan membuat
saya tersenyum lebar.
Beberapa sahabat dan teman dekat pun demikian.
Saat pergi melancong dan melihat gelang jadi langsung teringat diriku hahahaha.
Namun yang sering menjadi masalah adalah ukuran pergelangan tangan saya cukup
kecil. Pernah ada gelang yang saya dapat dari teman kuliah. Cantik terbuat dari
rangkaian batu-batu kecil. Sayang, ukurannya kebesaran. Saya berusaha mengecilkannya
namun gagal. Talinya putus dan….byaaaar, jatuh deh batu-batu mungilnya.
Berantakan. Tamatlah gelang itu sebelum saya gunakan.
Ternyata kesukaan ini tidak berhenti meski
sudah memasuki dunia kerja. Perhiasan berupa gelang tetap saya gunakan. Tentu
saja tidak berwarna-warni jika sedang bekerja. Khawatir pasien yang bertemu
menjadi gagal fokus melihat warna-warni gelang yang saya gunakan. Cukup yang
tidak mencolok mata. Walaupun pernah juga kelupaan. Belum melepas aksesoris
bermain saat memanggil pasien. Gelang aneka temali berwarna-warni. Begitu
tersadar, perlahan saya lepas.
Gelang yang saya miliki sebagian besar memang
pemberian dari sahabat. Ada yang terbuat
dari kain, anyaman tali, batu, kayu, dan lain sebagainya. Saya tidak terbiasa
memadu padankan warna gelang dengan pakaian yang dikenakan. Suka-suka sajalah. Ketika
saya ingin memakai gelang warna biru, kuning atau lainnya, yaa saya langsung
pakai. Bagi saya semua cocok. Selama
saya suka, apa pun bentuknya.
Ada kisah di setiap gelang. Minimal saya akan
mengingat nama pemberinya. Ada pemberian teman dari jauh. Ada pula yang saya
beli sendiri saat melintas di sebuah etalase yang memajang aneka gelang. Berapa
yang saya miliki? Tidak banyak. Kadang ada beberapa yang harus dimusnahkan
karena talinya sudah tak kencang lagi atau bentuknya sudah tak layak. Oh Iya,
saya pernah belajar membuat gelang dari tali-temali. Ilmu yang saya peroleh
dari seorang kakak relawan yang super canggih tangannya. Meski tidak sempurna
anyamannya, saya suka menggunakannya karena karya sendiri hihihihi.
Hingga
kini pergelangan tangan saya tidak lepas dari benda berbentuk lingkaran ini.
Rasanya aneh serasa ada sesuatu yang hilang jika saya tak menggunakannya sama
sekali. Tiga gelang berwarna putih menemani keseharian, menjadi teman setia
selama bertahun-tahun. Rupanya lingkar tangan ini pun konstan jadi tetap bisa
digunakan. Hanya lingkar pinggang sepertinya yang berubah :D
Dan
akhirnya perhiasan ini seakan menjadi ciri khas saya. Mudah sekali cara
menggunakannya, gak pakai repot. Praktis namun menjadi pemanis heheh. Anda
penyuka gelang juga? Atau ingin berbagi gelang? Saya dengan dengan senang hati
menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar