Mendapat kabar bahwa saya termasuk relawan yang akan mengisi kelas inspirasi pada hari rabu 20 Pebruari 2013 dari tim Solo Mengajar yaitu mas Anto membuat saya senang karena ini yang saya tunggu, "mengajar" dan unik karena ini bercerita tentang profesi saya. Keinginan untuk bergabung di Indonesia Mengajar terwakili dengan adanya kelas ini. Berkumpul, bercerita, berada diantara mereka adalah keinginan lamaku. Entah apa yang membuat saya memilih kota Solo dari 5 kota pilihan yang ada. Jarak yang cukup jauh, tak ada sanak saudara rupanya tidak menjadi halangan, mungkin pengaruh media tentang nama “Solo” beberapa bulan terakhir yang membuat saya yakin untuk memilih kota ini. Penasaran dengan Solo.
Perjalanan untuk berada di Kelas Inspirasi saya mulai dengan berada di Gedung Ungu, Kampus UNS, gedung yang berada di ujung dari kampus ini. Bertemu dengan teman-teman baru, mengenal profesi mereka menjadi awal saat duduk di kelompok SD Serengan II.
Hmmm...rasanya lama sekali saya tak menyanyikan lagu kebangsaan, bergelut dengan rutinitas pekerjaaan. Terobati rasa kangen, terbayang kembali masa-masa berseragam merah,dan biru. Satu lagi, hari itu saya menyanyikan lagu Solo Mengajar, suka sekali..sangat suka, syairnya mengingatkan saya untuk terus bergerak. Hari ini kuhabiskan waktu bersama tim, duduk lesehan di lantai kampus, menyusun strategi masuk kelas, hingga membicarakan amunisi yang akan dibawa. Dibimbing fasilitator mbak nicky dan katrin kami coba selesaikan semua termasuk mensurvey SD yang akan menjadi markas mengajar kami. SD Serengan II masih berada dalam lingkungan kota Solo, letaknya mudah dijangkau, gedungnya cukup bagus, didepannya ada masjid sekolah yang cukup besar untuk ukuran SD, keren.
Hari itu merupakan hari baru bagiku. Mencoret salah satu ingin, yaitu punya banyak teman dan mengajar.
Selasa Pagi
Coba selesaikan perlengkapan yang akan dibawa ke lokasi nanti, lantai kamar penginapan penuh dengan guntingan-guntingan kertas. Yaaa..saya akan mainkan puzle gambar tentang profesi saya, farmasis. Besok saya akan mengajar di 4 kelas. Jadi gimick dan permainan saya coba rancang perkelas. wahhhh....rasanya koq deg-degan yaaa...,bisakah saya menaklukkan anak-anak tersebut, karena ini adalah kali pertama dalam sejarah belajar saya. Perlengkapan meracik (saya pinjam dari RS tempat saya bekerja), aneka kapsul warna warni, bentuk sediaan obat, dan hadiah2 yang sudah saya siapkan bergerak masuk dalam ransel serta tas jinjing saya. Bismilah...semoga besok saya gak mati gaya..,batin saya. Rasa khawatir tentang bahasa, budaya juga hinggap di hati saya. Dari banten menuju Solo heheh
Malam menjelang, saya bertemu dgn teman2 relawan Jakarta. Orang-orang hebat, super sibuk tapi masih menyempatkan diri utk hari inspirasi, pertemuan diakhiri dengan borong buku lagi :)
Rabu pagi
Satu gelas teh manis hangat, serta 2 potong kue mengisi lambungku, berharap dapat mengurangi rasa tak karuan. Tepat pukul 7 pagi kami bertemu di halaman parkir SamiLuwes, ku pastikan tidak tersesat dan terlambat dengan bertanya saat naik Solo Trans. Bus yang nyaman dan menemaniku saat berada di Solo. Mas Fajar, Mas Mufid, Mas Luke, Mbak Eki serta Mas Ubed siap semua. Kamipun meluncur...ke tekape. Jangan tanya apa yang saya rasakan...karena makin gak karuan detak jantungnya, seperti mau ujian heheh, dan akhirnya kami tiba di halaman itu, berdiri bersama, dan memperkenalkan diri di hadapan ratusan anak-anak yang mungkin bertanya-tanya.....siapakah orang-orang ini.
Dan sesuai dugaan, maka profesi farmasis (asist apt/apt ) belum familiar, terlebih saya menggunakan jas profesi, berwarna putih yang sejenis dengan jasnya para dokter.
Terlambat 10 menit dari jadwal, saya masuk di kelas pertama.
Wooooww.....seru abis, kelas II kelas hebat, ramai, penuh tawa, dan tentu saja penuh dengan cerita. Puzle dimainkan dengan cepat, dan berkali-kali anak- anak tersebut salah menyebut profesi saya. Puncaknya adalah saat mereka mencoba meracik obat, bergantian menggerus, memegang kapsul warna warni. Sayang...sepertinya masih banyak yang harus diceritakan namun bel sudah berbunyi. Ternyata 40 menit cepat berlalu.
Bergegas menggendong tas ransel, masuk ke kelas berikutnya di lantai dua. Kelas 4. Tak ada satupun yang bercita-cita menjadi apoteker, mungkin mereka juga baru mendengar kata apoteker hehe. Bercerita tentang apa yang saya kerjakan di rumah sakit, hingga belajar melipat kertas puyer, dan akhirnya 40 menitpun tak cukup juga. Waktu itu saya berpikir 40 menit akan terasa lambat, hingga mungkin mematikan gaya dan suara saya...tapi ternyata tidak. Saya dibuat tak berhenti bicara dan bercerita oleh ulah anak-anak yang begitu menyenangkan, hingga akhirnya saat menutup sesi ini beberapa anak mengangkat tangannya dan mengatakan ingin menjadi farmasis.
Mulai terasa hangus, satu gelas air putih habis membasahi tenggorokan. Kelas ke tiga yang saya masuki adalah kelas 6. Tidak bermain puzle, tapi hadiah tetap ada, kembali bermain, namun tetap disisipi bahwa belajar adalah sebuah keharusan, bersekolah tinggi bukan tidak mungkin, semuanya berawal dari keinginan dan mimpi. Disini sayapun bercerita bahwa masa kuliah saya nikmati setelah saya bekerja. Bersungguh-sungguhlah pesan terakhir di kelas 6.
Dan saat bel berbunyi, saya beristirahat sejenak di ruang guru. Benar-benar menguras energi, suara serak, tapi benar-benar seru...dan ternyata saya ketagihan. Sebelum masuk di kelas terakhir dan jam terakhir saya sempatkan berkeliling dari kelas ke kelas.
Tiba saatnya masuk kelas 1, kelas yang riuh rendah, bersemangat ketika saya coba ajak bernyanyi, dan tentu saja saya harus menahan tawa dan senyum ketika mendengar celoteh mereka. Dialek bahasa terasa kental di kelas ini. saya bu guru..saya bu guru..itu yang sering diucapkan dengan dialek jawa. O’ya...saat berkenalan saya ajak mereka bermain melempar bola lalu menyebutkan namanya serta nama apapun yang huruf awalnya sama. Saya pun memberi contoh...”nama ibu adalah Tati, jadi coba sebutkan nama makanan yang huruf awalnya T...........serempak mereka menjawab “TIWUL” ...bu guru.
ho..ho..ho..,kaget saya mendengarnya, shock karena tak terbayang jika kata itu yang kan muncul, semua tertawa. okee...baiklah...Tati Tiwul, lalu saya lempar bola kertas tersebut dan kembali riuh kelas ini. Menyenangkan sangat.
Rabu Siang
Acara mengajar berakhir, kami semua berkumpul di lapangan, menulis cita dan menerbangkannya bersama balon berwarna warni. Berharap penghuni langit menangkap mimpi anak-anak hebat ini dan membantu mewujudkannya. Jangan biarkan mimpi itu tak berwujud, doaku untuk mereka.
Tak ingin berpisah namun saatnya kami pamit, menyalami kami dengan berbaris rapi. Beberapa dari mereka membawa sarung dan peci karena waktu sholat sudah tiba, beberapa anak lain membawa alkitab, karena ini pula saatnya kebaktian. Sungguh pemandangan yang indah, seharusnya orang-orang “besar” di sana melihat ini semua. Indah dalam perbedaan, mereka memberi saya banyak pelajaran hari ini.
Sebelum berkumpul di Taman Cerdas Mojosongo, kami sempatkan makan siang bersama tim, di warung nasi. Waaah....mengajar setengah hari laparnya luarr biasa..hahaha, jadi ingat lagi dengan guru-guru SD awal dimana saya mengenal dan merangkai aksara. Pasti lelahnya.
Selepas makan siang, melakukan refleksi dengan semua relawan. waahh..seru..mendengar cerita teman-teman yang lain, banyak yang ingin saya ceritakan, namun saya sudahi tulisan ini, point penting di hari itu, sepertinya bukan saya yang menginspirasi mereka, namun saya banyak mendapatkan inspirasi. Melihat mereka, bersama mereka, mengingatkan saya bahwa dalam kehidupan yang saya jalani, nikmat yang saya miliki, ada hak mereka atas semua itu. Teruslah membaca dan belajar karena itu akan berguna kelak. Percayalah.
Solo Mengajar...memang layak ditiru. Teringat kota dimana saya tinggal, kota urban. Terimakasih telah menjadikan saya sebagai bagian dari relawan di hari itu. Jika mencari candu, inilah candu yang saya nanti-nantikan. Berharap banyak dapat bergabung di lain kesempatan.
oh..yaa..tak cukup di situ, pada saat pulang, saya di antar oleh relawan seorang konsultan besar yang terkenal dengan salam sapinya, dan sungguh saya pun beruntung bertemu dengan beliau. Apa yang saya dapatkan akan saya ceritakan di tulisan saya yang lain yaa.. inspiratif..
sudah malam....................:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar