Saat kita berkumpul dengan banyak
orang, maka membentuk lingkaran adalah cara yang paling sering dilakukan entah
dengan duduk melingkar maupun berdiri melingkar. Makan bersama dengan
melingkar, diskusi dengan melingkar, ngobrol santai lebih terasa nyaman dengan
melingkar dan paling enak menikmati api unggun pun dengan duduk melingkar.
Mengapa dengan bentuk melingkar
menjadi pilihan?..ya saya tahu, anda akan menjawab jika bentuk jajaran genjang
itu sulit, apalagi trapezium hahaha. Iya kan?
Saya mengetahui bentuk melingkar itu
mengandung makna yang dalam saat saya mengikuti sebuah kegiatan training,
dimana setiap diskusi kelompok maka selalu diusahakan dalam bentuk
melingkar/lingkaran. Terkadang melingkar rapat tanpa celah hingga lutut saya
bersentuhan dengan lutut teman sebelah. Namun ada pula kondisi lingkaran yang
tidak terlalu rapat. Saat melakukan ini, saya merasakan banyak manfaatnya. Dan
memang melingkar mengadung makna yang dalam. Yuuk kita perhatikan.
Saat duduk berdekatan dengan bentuk
lingkaran maka energy positif akan saling menguatkan antara satu dengan
lainnya, dan mencegah energy negative masuk ke dalam diri kita. Kita merasa
dekat antara satu dengan lainnya, merasakan satu kesetaraan, satu frekuensi.
Akibatnya saat kita berbicara atau berdiskusi kita akan merasa lebih rileks.
Selain itu dengan duduk melingkar
maka energy yang dikeluarkan jugan tidak terlalu besar untuk berbicara atau
bergerak sehingga lebih efektif dan efisien juga.
Apalagi ya?? Oh yaa…duduk melingkar
membuat kita menjadi lebih mudah mengenal satu dengan lainnya. Oleh sebab itu
cobalah saat anda sedang memimpin diskusi kelompok kecil, buatlah lingkaran
dengan rapat, dan rasakan manfaatnya.
Begitu pula saat hendak mengenal satu dengan lainnya, maka bentuklah
lingkaran.
Lingkaran adalah garis tak putus,
maka yang diinginkan dari semua yang ada dalam lingkaran tersebut adalah
simpul-simpul yang membuat perjalanan tak pernah putus, begitu pula silatrahmi.
Melingkar menimbulkan kehangatan, coba deh perhatikan ular. Hidupnya diam melingkar
heheh. Eh, ini semua penafsiran ala
bule_tati yaaaa……hehehe.
Waw, aku baru tau lho... sedahsyat itu ternyata.
BalasHapus