Telepon genggam saya tiba-tiba
berdering. Panggilan dari rumah yang mengabarkan bahwa adik saya daun
telinganya menebal, sekujur badannya terasa gatal seperti biduran, dan keluar
darah dari hidungnya. Sontak, saya langsung bertanya, “habis minum obat apa?”.
Ternyata belum lama minum obat pengurang rasa nyeri yaitu antalgin. Efek
samping yang berupa alergi rupanya memberikan reaksi pada tubuhnya dan cukup
membuat panik.
Di lain waktu, seorang pelanggan
apotek mencari obat batuk yang tidak menimbukan efek samping mengantuk. Rupanya
dia akan bekerja shift malam. Efek
samping dari obat yang diminumnya selama ini mengganggu aktivitasnya. Sehingga
memutuskan untuk mengganti obat agar tetap dapat bekerja tanpa rasa kantuk.
Gejala-gejala ini merupakan efek
samping dari obat. Jika kita membaca leaflet
atau kemasan obat, tertulis beberapa istilah farmasi. Diantaranya istilah efek
samping obat Bagi sebagian masyarakat
awam, informasi yang tertera ini terkadang dilewatkan begitu saja. Mungkin
istilah ini membingungkan dan tidak dimengerti, meski sebenarnya mengandung
arti yang penting. Jika kita mengetahui makna yang tercantum di sana, maka kita
akan menjadi lebih berhati-hati saat mengkonsumsi obat tersebut.
Arti
Efek Samping Obat
Efek samping obat (ESO) adalah efek
yang timbul namun tidak diinginkan pada saat pemberian obat tersebut, meski
pada pemberian dosis yang wajar, sesuai terapi atau pengobatan. Reaksi yang
terjadi dapat bersifat ringan seperti nyeri lambung, mual, mulut kering, namun
dapat juga membahayakan bahkan dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani
dengan baik seperti sesak napas dan alergi.
Gejalanya yang Muncul
- Efek
samping yang dapat diperkirakan akan terjadi. Kondisi ini seperti efek
samping mengantuk dari obat anti histamine atau anti alergi. Jenis obat rifampisin, obat yang
digunakan pada penderita TBC dapat menimbulkan rasa mual juga rasa perih
di lambung saat mengkonsumsi obat pengurang rasa nyeri jenis tertentu.
Bahkan seorang ibu hamil dapat mengalami sembelit saat mengkonsumsi multi
vitamin dan mineral.
- Efek samping yang tidak dapat
diperkirakan. Kondisi seperti yang dialami pada kasus pertama di atas
merupakan contoh dari efek samping ini. Bagaimana seseorang mengalami
reaksi alergi berlebihan saat mengkonsumsi antalgin. Begitu pula pemberian
obat kelompok penisilin (kelompok
antibiotik). Pada orang tertentu
ada yang mengalami syok
anafilaksis yaitu syok yang mengakibatkan hilang kesadaran. Kasus
kasus seperti di atas hanya terjadi
pada sebagian orang saja. Pada kondisi
tertentu seperti saat akan melakukan perawatan di sebuah rumah sakit, akan
dilakukan test alergi terlebih dahulu sebelum pemberian antibiotik. Hal
ini berguna untuk mengetahui dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengaruh Efek Samping Obat Pada
Setiap Orang.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi
terjadinya risiko efek samping obat (ESO).
- Usia.
Penggunaan obat-obatan pada kelompok bayi dan lansia harus sangat
diperhatikan.
- Genetik.
Biasanya pada kasus alergi terdapat anggota keluarga lain yang mengalami
kondisi serupa. Dalam hal ini kesamaan faktor genetik memengaruhi ESO
- Lamanya
pengobatan serta penyakit yang diderita pun memengaruhi terjadinya ESO.
Oleh sebab itu untuk obat-obatan yang digunakan untuk jangka waktu cukup
lama, dokter akan menyertakan pemeriksaan dari laboratorium secara berkala. Pasien dengan penyakit tertentu
seperti gangguan ginjal, diabetes pun demikian.
- Interaksi obat. Usahakan untuk
tidak mengonsumsi obat dalam jumlah banyak secara bersamaan. Tanyakan pada
apoteker, kemungkinan terjadinya interaksi dari obat-obatan yang dikonsumsi.
Apa Yang Harus Dilakukan
ESO akan menghilang jika konsumsi
obat tersebut berhenti. Untuk efek samping yang ringan, tentu tak terlalu
menjadi masalah. Namun, saat terjadi efek samping yang berat dan mengganggu
kesehatan, segera hentikan konsumsi obatnya, dan datangi fasilitas kesehatan
terdekat.
Jangan mengambil keputusan sendiri
terkait obat yang dikonsumsi. Seperti minum obat batuk ketika mengkonsumsi obat
hipertensi yang ternyata efek sampingnya adalah batuk. Konsultasikan untuk
diganti dengan antihipertensi jenis yang lain.
Nah, ternyata dengan mengetahui efek
samping obat yang dikonsumsi, dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko yang timbul. Contohnya
Tidak mengemudikan kendaraan setelah minum obat antihistamin, tidak konsumsi
obat anti nyeri pada saat perut kosong, memberitahukan kepada
dokter/apoteker jika Anda berobat dan
alergi terhadap obat tertentu.
Untuk
pencegahan terjadinya kejadian yang berulang, selalu catat dan simpan catatan
daftar alergi obat di dompet Anda misalnya. Konsumsi obat sesuai aturan pakai
dan dosis yang dianjurkan.
Waspada ESO
merupakan salah satu langkah untuk mengurangi terjadinya kesalahan penggunaan
obat. Sejak
saat ini, usahakan selalu membaca keterangan di kemasan obat, dan tetap cerdas
gunakan obat.