Kamis, 02 Oktober 2014

TeRLATIH Patah HaTi

Gak sengaja mendengarkan lagu barunya The Rain….lucu juga karena beberapa syairnya pas banget kena di hati. Bikin tersenyum dan sedikit nyadar…ini yang buat liriknya kok tahu banget dengan apa yang dialami oleh saya..hahaha. Yaa….mungkin ini menjadi jawaban ketika semua orang mempertanyakan kenapa menjelang akhir Tahun 2014 ini saya betah banget gak mau melepas brand yang sudah lama melekat “jomblo tingkat dewi”.

Entah apa yang menyebabkan brand itu melekat, perasaan sih biasa aja walaupun jadi fakir asmara (istilah ilmiah..:D ) dan  tetap diasikin aja karena bisa "Jalan dengan siapa saja, Online dengan siapa aja, Makan-makan dengan siapa saja, Bergaol dengan siapa saja, kadang Leyeh-leyeh dengan siapa saja, Oh…Its JOMBLO..hahaha.
Memang asseek, tapi terkadang menjadi tidak asik saat kita berada dilingkungan yang kepo dengan status ini, ingin  mengetahui penyebab ini semua. Gak papa juga selama keponya juga asiik sebagai bentuk rasa sayang dan perhatian. 
Saya tidak mengerti kenapa saya masuk dalam golongan fakir ini. Kalo dari buku yang saya baca tentang jomblonology (ilmu tentang jomblo) ada 3 tipe jomblo dan penyebabnya.
1. Jomblo structural yaitu jomblo yang disebabkan karena penawaran tidak sesuai keinginan/ minat. Misal seorang wanita dengan kecantikan sangat biasa saja (dibawah standar::gak tega) pingin banget dapet pasangan putih bersih ganteng seperti reza rahadian. Akibatnya terjadi gap…dan menjomblolah ujung cerita dari wanita ini. Tentu bisa diatasi dengan menurunkan standar minat atau lakukan oprasi plastic, bedah wajah dan sebagainya
2. Jomblo sikon yaitu jomblo yang disebabkan karena situasi dan kondisi misalnya saat sibuk sekolah, target lulus, sibuk skripsi, atau saat menjelang ujian maka pilihan untuk berada di status single menjadi hal terbaik. Nah..,setelah beres skripsi dll maka sikon akan berubah dan tuntutan dalam hati juga berubah
3    3. Jomblo friksional yaitu jomblo yang disebabkan setelah mengalami friksi2, patah hati, luluh lantak dsb sehingga dia memutuskan untuk menenangkan diri, tidak mau diganggu dengan urusan asmara, dan memutuskan untuk sendiri walaupun sebenarnya tidak ingin.

Jika saya ditanya mengapa saya masih begini..bisa jadi penyebabnya adalah karena satu, dua, atau tiga hal diatas. Saya memang harus menurunkan standar saya karena tidak mampu oprasi plastic untuk memenuhi minat saya terhadap Afgan maupun Reza rahardian. Saya juga terperosok  masuk kedalam tipe dua karena beberapa tahun lalu disibukkan dengan target kuliah, mana sempat mikir hal seperti ini, mikir jadwal dosen saja sudah pusing banget,  tapi setelah saya renungi saya juga masuk dalam kategori nomor tiga. Mengapa??.....karena saya pernah patah hati. Berapa kali??...Ratusan..:D
Bagaimana rasanya patah hati, entah. Sudah lama sekali sehingga lupa dan sengaja dilupakan. Dan senang karena hati akhirnya terlatih terhadap patah hati. Resisten, mempunyai antibody yang cukup sehingga tidak cengeng (ngeles.com).



Pertanyaan biasanya berlanjut mengapa patah hati??....Ahh…aku akan menjawab pertanyaan itu sesuai kondisi antibody saat itu. Jika sedang tinggi maka teori-teori penghuni langit yang bikin adem telinga akan mengalir plus diiringi tawa renyah, jika antibody sedang turun, maka jawaban terkadang mulai hilang arah, bahkan bisa juga dijawab dengan senyum kecil saja. Pemberi Harapan Kosong, Pemberi Harapan Palsu mampir dalam ingatanku. Salah sasaran, atau terlambat mengatakan juga pernah dialami belum lagi kisah perasaan yang tak tersampaikan. Waaah kok jadi banyak ya penyebab patah hati sehingga aku juga masuk dalam jomblo tipe friksional.
Hati yang terpatahkan seperti apa yaa,?..pertanyaan yang sukar dijawab karena pasti setiap orang punya jawaban yang berbeda. Malas yang luar biasa, semangat yang raib entah kemana, mendadak lupa akan banyak hal, dis-orientasi, terkadang lapar yang tiada tara bahkan pernah juga kenyang seharian tanpa masuk makanan sepotongpun. Tapi tenang pemirsa, ini saya alami dulu saat belum terlatih patah hati. Sekarang tidak lagi, akibat Terlatih Patah Hati semua yang terjadi saya anggap sebuah resiko. Gak perlu lagi menghabiskan banyak tissue, gak perlu lagi duduk diam …..tapi sstt terisak dalam hujan masih saya lakukan, karena itulah yang membuat tenang karena semua tak mengetahui perbedaan air hujan dan air mata heheh. Saya yakin seyakin-yakinnya saya hanya terlatih patah hati bukan terlahir patah  hati, setuju???


*Tulisan ini fiksi belaka, jika ada persamaan kisah ini dengan kamu, teman kamu, ataupun sahabat kamu itu hanya kebetulan belaka. Suerrr…:DD









Tidak ada komentar:

Posting Komentar