Jumat, 12 Juni 2015

Menunggu itu...

Menunggu  berasal dari kata tunggu yang menurut KBBI adalah tinggal disuatu tempat untuk sementara dan berharap sesuatu akan datang/ terjadi. Ada sebuah pengharapan dari definisi menunggu, bahwa yang ditunggu akan terjadi. Tidak hanya pengharapan tetapi ada keyakinan. Yakin bahwa yang ditunggu akan terjadi. Jika tidak yakin maka menunggu menjadi pekerjaan yang sangat menguras energi. Kesal biasanya yang pertama kali dirasakan.
Pernah menunggu???.....
Pastinya iya, banyak hal yang kita lakukan dan itu ternyata sebuah aktivitas untuk membuat waktu segera berputar, sehingga menunggu tidak hanya diam. Saat saya menunggu antrian masuk ruangan dokter saat akan berobat, maka berbincang dengan pasien sebelah, membaca buku atau bermain Hp menjadi aktivitas saat menunggu.
Saat di halte menunggu bis ke Rambutan, 20 menit berlalu, 30 menit, lalu satu jam, saat mulai lewat 10 menit maka saya mulai memutuskan untuk tidak menunggu karena saya yakin bis itu tak akan pernah lewat walaupun saya menunggu ditempat yang tepat. Mengapa?? Saya berusaha mencari informasi mengapa bis hingga kini belum datang juga. Ternyata terjadi demo oleh para sopir. Ada yang tetap beroprasi namun jumlahnya sedikit. Saya yakin akan lewat, namun dari batasan waktu yang saya buat maka saya putuskan untuk tidak menunggu.

Saat saya ingin melanjutkan sekolah dan saya tidak memiliki biaya dan kesempatan untuk itu namun saya punya keyakinan maka saya menunggu. Nah, untuk membunuh waktu selama menunggu…..banyak hal yang bisa kita lakukan. Membenamkan diri dalam segala aktivitas yang menurut saya akan bermanfaat kelak. Dan akhirnya penantian saya berakhir. Kesempatan itu datang.
Banyak yang menyatakan saat menunggu penuhilah keyakinan bahwa yang ditunggu akan terjadi, atau yang ditunggu akan datang. Agar tak sia-sia, ketika kita menunggu sudah ditempat yang tepat maka isi dengan segala rupa aktivitas selama menunggu. Nunggu mesin cuci berputar kita isi dengan menyapu, nunggu tukang sayur lewat kita isi dengan menyiram pohon, dan banyak lagi.

Tapi terkadang kita juga menunggu untuk sesuatu atau seseorang yang membuat kita yakin bahwa yang ditunggu tidak akan pernah terjadi atau tak akan pernah datang. Saya pernah begitu, menunggu sesuatu yang akhirnya membuat saya yakin bahwa itu tidak akan terjadi hingga batasan waktu yang saya buat. Menungguku hanya untuk mendapatkan jawaban itu.

Menunggu mesti pada tempat yang tepat. Rasanya tidak akan pernah kereta yang kita tunggu jika kita berdiam di terminal Pulogadung bukan Stasiun Gambir. Tak akan pernah pak pos datang ke rumah pada hari ini, karena hari ini adalah Minggu, saatnya pak pos libur bekerja. Menunggu akan pembeli datang padahal kita tidak pernah menjual. Menunggu yang sia-sia.

Ada benarnya bahwa menunggu hanya untuk orang yang yakin bahwa yang ditunggu akan terjadi/akan datang.

Siap menunggu??

#NulisRandom2015


2 komentar:

  1. Aku lagi menunggu sang pujaan hati cieee....

    BalasHapus
  2. Saat menunggu pikiran terpecah, konsentrasi dan stamina menurun, ini menjadikan hasil aktivitas disela-sela menunggu tidak optimal.

    BalasHapus