Senin, 29 Juni 2015

Melingkar itu....

Saat kita berkumpul dengan banyak orang, maka membentuk lingkaran adalah cara yang paling sering dilakukan entah dengan duduk melingkar maupun berdiri melingkar. Makan bersama dengan melingkar, diskusi dengan melingkar, ngobrol santai lebih terasa nyaman dengan melingkar dan paling enak menikmati api unggun pun dengan duduk melingkar.

Mengapa dengan bentuk melingkar menjadi pilihan?..ya saya tahu, anda akan menjawab jika bentuk jajaran genjang itu sulit, apalagi trapezium hahaha. Iya kan?

Saya mengetahui bentuk melingkar itu mengandung makna yang dalam saat saya mengikuti sebuah kegiatan training, dimana setiap diskusi kelompok maka selalu diusahakan dalam bentuk melingkar/lingkaran. Terkadang melingkar rapat tanpa celah hingga lutut saya bersentuhan dengan lutut teman sebelah. Namun ada pula kondisi lingkaran yang tidak terlalu rapat. Saat melakukan ini, saya merasakan banyak manfaatnya. Dan memang melingkar mengadung makna yang dalam.  Yuuk kita perhatikan.

Saat duduk berdekatan dengan bentuk lingkaran maka energy positif akan saling menguatkan antara satu dengan lainnya, dan mencegah energy negative masuk ke dalam diri kita. Kita merasa dekat antara satu dengan lainnya, merasakan satu kesetaraan, satu frekuensi. Akibatnya saat kita berbicara atau berdiskusi kita akan merasa lebih rileks.
Selain itu dengan duduk melingkar maka energy yang dikeluarkan jugan tidak terlalu besar untuk berbicara atau bergerak sehingga lebih efektif dan efisien juga.

Apalagi ya?? Oh yaa…duduk melingkar membuat kita menjadi lebih mudah mengenal satu dengan lainnya. Oleh sebab itu cobalah saat anda sedang memimpin diskusi kelompok kecil, buatlah lingkaran dengan rapat, dan rasakan manfaatnya.  Begitu pula saat hendak mengenal satu dengan lainnya, maka bentuklah lingkaran.
Lingkaran adalah garis tak putus, maka yang diinginkan dari semua yang ada dalam lingkaran tersebut adalah simpul-simpul yang membuat perjalanan tak pernah putus, begitu pula silatrahmi. Melingkar menimbulkan kehangatan, coba deh perhatikan ular. Hidupnya diam melingkar heheh. Eh, ini semua penafsiran  ala bule_tati yaaaa……hehehe.


Rabu, 24 Juni 2015

Jika_Teman terbaik#NulisRandom 2015

"Jika"
Jika seseorang tetap menemani kita di masa-masa sulit
Maka dia berhak menemani kita di masa-masa mudah

Jika seseorang tetap membantu di saat kita jatuh miskin
Maka dia berhak menerima bagian di saat kita berkecukupan

Jika seseorang tetap bersabar atas tingkah buruk kita
Maka dia berhak memperoleh perilaku terbaik milik kita

Terakhir,
Jika seseorang tetap menunggu saat kita pergi tanpa kabar
Maka dia berhak ditunggu, pun jika itu tiada pasti kembali


*Tere Liye

Sebuah sajak yang membuat saya jadi mengingat teman terbaik, yang selalu hadir saat saya membutuhkan penguatan bahwa apa yang saya lakukan keliru, yang saya lakukan tidak tepat atau seseorang yang menguatkan bahwa jalan ini yang harus dipilih. Banyakkah kita mempunyai teman seperti itu?, bisa jadi ya ...bisa jadi sangat sedikit.
mengingat-ingat bahwa ada teman terbaik yang selalu membuat saya menyadari bahwa banyak hal mulia lain yang dapat dilakukan daripada mengeluh dan mengeluh.  Membuat saya lebih lembut dalam menjalani kehidupan yang kadang mengeraskan hati dan otak saya. Membuat saya tersenyum dan berujung tawa saat berceloteh tentang cerita lucu.
Pun saat merasa sepi, sendiri maka teman terbaik akan hadir dengan caranya masing-masing.
Memiliki seseorang yang mau memahami kita itu sebuah anugrah. Saya menyadari bahwa belajar memahami seseorang merupakan sebuah pekerjaan yang terkadang melelahkan, sehingga saat ada orang lain yang bersedia memahami kita tentu itu adalah hadiah indah yang diturunkan oleh Sang Khaliq kepada kita. 

Menurutku, engkau adalah teman terbaik aku. Lalu bagaimana dengan aku??





Senin, 22 Juni 2015

satu paragraf

maka ketika kantuk sudah menyerang, namun masih banyak hal yang berputar-putar di kepala seputar kejadian pagi hingga malam sepulang bekerja. Dan semuanya harus dikerjakan karena semuanya menyenangkan, dan juga full dengan epos alias energi positif.  ehhh..ada juga obrolan singkat tentang parenting ala nabi yang menjadi ilmu dimalam ini saat usai taraweh. Ajakan menulis dari teman satu frekuensi di Komunitas Trainer, lalu tugas menulis cerpen yang belum tersentuh karena temanya bikin kram otak, mendengar ocehan teman karena sempat salah pengertian dengan suara di telepon, dan hal lain yang bikin otak ini juga berkerut. Ya, dan saat hendak tidur malam ini, teringat waktu sehari tadi yang benyak terbuang, tidak efektif. Kemalasan pagi yang membuat enggan keluar rumah, lalu terlambat datang berdiskusi dengan teman perihal tugas organisasi, permintaan koreksian draft skripsi yang belum saya buka di email hingga urusan transfer yang terbengkalai hingga siang tadi.  Ahhh...menyesal tak ada guna.  Semoga esok semuanya lebih baik. Lebih efektif dan tentu saja tidak terbuang percuma. Termasuk target ramadhan yang seharian tadi hanya tersentuh sedikit. Astagfirallah.

maka tulisan satu paragraf tak berjudul, cukuplah kiranya menutup malam ini. Istirahat dulu yaaa....

#NulisRandom2015

Minggu, 21 Juni 2015

Mengingat tentang Bidara# NulisRandom2015

Malam ini saya belajar tentang daun bidara. Nama ini tidak asing bagi saya, mungkin ingatan saya jadi dibongkar  lagi kembali ke jaman belajar farmakognosi. Saya teringat dengan nama bidara upas. Jaman dimana tiap hari menghapal segala sesuatu yang menyangkut herba, perdu, dsb. Apakah bidara ini yang dimaksud?

Tertarik untuk mengetahui tempat tumbuh, bentuknya, serta zat-zat berkhasiat yang dikandungnya dan yang pasti adalah jenis dari pohon bidara.   Ketertarikan ini karena salah seorang teman baru saya mengolah daun  bidara sebagai bahan baku pembuatan sabun batang. Menurut saya ini keren sekali, karena saya yang seorang farmasis saja tidak begitu paham dengan herba yang satu ini. Hanya tahu namanya saja, detailnya benar-benar mesti belajar banyak dengan teman baruku ini. Dahulu yaaa..belajarnya tentang itu saja, tapi saat tadi berselancar mencari hal-hal lain tentang tumbuhan ini, ternyata khasiatnya banyak banget, belum lagi jika dihubungkan dengan sunah nabi.

Herba ini ternyata banyak jenisnya, dan karena memiliki khasiat yang berhubungan dengan kefarmasian maka saya mencari lagi, zat apa yang terkandung dalam daun bidara ini. Komposisi kimia dari minyak daun bidara (Zizyphus spina-christi) diperoleh dengan menggunakan metode destilasi memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate (8.0%), belum lagi kelompok flavanoid yang ternyata ada dalam pohon semak ini.  Tak heran dengan komposisi kelompok metil ester, alkaloid dan minyak esensial lainnya, daun bidara dapat digunakan untuk anti septik dan anti inflamasi. Saya belum bongkar semua tentang daun ini dari sudut farmakognosi saja sudah terjawab bahwa memang daun ini banyak khasiatnya. Semakin tertarik untuk mempelajari hal lain seputar pohon sidr ini. 

Oyaaa…dari banyak literature yang saya baca, daun ini tercantum namanya dalam beberapa hadist maupun dalam tafsir Ibnu Katsir dan tentu saja dilengkapi dengan kisah saat daun ini digunakan oleh Nabi kita Muhamad SAW. Begitu banyak jenis bidara, dan ada yang khusus disunahkan untuk digunakan. Dan tentu saja ternyata yang dimaksud oleh teman saya sebagai daun bidara bukan bidara upas.  Sayaaang sudah jelang tengah malam, nanti saya kesiangan dan tidak sahur lagi seperti kemaren, belajarnya berhenti dulu. Banyak yang harus saya bongkar-bongkar lagi tentu yang berhubungan dengan kandungan dan khasiat, karena ini menakjubkan. Bahan baku sabun yang insyaallah khasiatnya banyak banget. Disambung lagi nanti yaaaa…..tidur …tidur….yang pasti dengan kandungan seperti itu, wajar jika sabun bidara banyak manfaatnya. Nanti kita bahas lagi yaaa


Sabtu, 20 Juni 2015

Sate dan sop bebek Cibeber#NulisRandom2015

Setiap daerah tentu memiliki makanan khas yang menjadi ciri jika anda berkunjung ke daerah tersebut, istilah kininya adalah kuliner. Wisata tidak lagi melihat alamnya namun juga berusaha mencicipi hidangan kulinernya. Dari hal tersebut lahirlah  jenis wisata lain yaitu wiskul atau wisata kuliner. Walaupun terkadang bahan yang digunakan sama namun cara mengolah, cara menyajikan menjadi ciri tersendiri.

Saya tinggal di kota Cilegon, kota segaris..ya segaris karena jika anda berkunjung ke sini maka anda tidak perlu khawatir tersesat karena jalan utamanya ya hanya segaris saja, lurus J.  Kota yang terletak diujung barat pulau Jawa ( setengah jam sebelum Pelabuhan Merak), memiliki makanan khas juga. Ada sate bandeng, rabeg, ketan bintul, nasi gonjleng, sayur kulit tangkil, dan aneka olahan bebek. Saya sangat suka dengan sate dan sop bebek. ada juga semur bebek dan menu bebek lainnya. 

Ada yang tidak suka bebek??.....merugilah yang tidak suka bebek hahahah. Mengapa?...karena sate dan sop bebek itu enak banget. Berbeda dengan jenis sate dan sop lainnya seperti ayam atau sapi. Jika sore hari melewati kota Cilegon maka akan banyak tenda-tenda dipinggir jalan yang menawarkan menu sate dan sop bebek. Menu ini dilengkapi dengan nasi atau lontong. Dari sekian banyak tempat makan yang menyajikan sate bebek dan sop bebek, saya mempunyai tempat favorit yang menurut saya rasanya paling mantap dan sopnya segaaar sekali.

Ada satu daerah di tempat saya yang bernama Cibeber, nah..,itulah tempat para bebek di sate dan dibuat sop. Jika anda berada di daerah tersebut, mampirlah ke RM H.Syafei, tempatnya memang tidak terlihat dari jalan, mesti masuk gang namun gangnya cukup besar bisa dilalui kendaraan roda empat. Inilah pelopor bebek di Cilegon. Rumah makannya cukup sederhana, hanya meja kayu dan aneka kursi plastik. Disini tidak hanya menu bebek, ada sate ayam dan botok ayam khas cibeber, namun tetap yang menjadi menu favorit adalah sate dan sop bebek plus lontongnya yang pulen banget. Lontong di tempat ini benar-benar bikin kenyang, gak pake formalin tapi dimasak cukup lama, jadi rasanya berbeda. Sate bebek itu tentu rasanya juga berbeda dibandingkan sate lainnya, karena tekstur dagingnya berbeda, lebih gurih dan bumbu ketumbarnya juga bikin khas. Disajikan dengan bumbu saos ataupun bumbu kacang. Dimakan langsung juga enak, karena sudah full bumbu. Sebelum dibakar dilumuri bumbu-bumbu yang membuat sate ini menjadi pas di lidah. Untuk pasangannya tentu akan lebih maknyoos dengan sop bebek. Jika ditempat lain sop bebek banyak tulangnya, maka disini tidak hanya tulang namun banyak daging bebeknya. Sop dengan sayuran minimalis ini terasa segaaaaar banget. Sambel gerusan cabe rawit alias cengek bikin tandas dan kering mangkok sopnya. Makan sop bebek bikin kita betah berlama-lama, sambil bersihkan daging yang melekat di tulang sayap, tulang paha, leher dan sebagainya biasanya saya tidak menyadari jika jarum jam sudah muter-muter hehhehe. Jangan khawatir dengan bau amis atau bau bebek yang tidak enak, karena di sini yang ada hanya bau harum bumbu, bau bebek sudah hilang saat pengolahannya. Gak percaya? mari dicicipi. 

Beberapa bulan lalu, saya mampir ke sana bersama teman seperjuangan. Kami sedang berjuang sama mengejar pangeran berkuda hahaha, jadi saya anggap dia adalah teman seperjuangan.  Dia penyuka sate bebek namun sangat benci dengan olahan kacang. Dan saat itu adalah kali pertama dia saya ajak ketempat yang tersembunyi, mencari sop bebek. Langsung cocok dan pas banget di lidahnya, sehingga perburuan sop bebek terus berlanjut. Menjadi menu pilihan sop bebek cibeber. Sate bebeknya langsung disantap tanpa perlu dicampur bumbu kacang, dan saya juga seperti itu, karena tanpa bumbu kacang, sate bebek sudah cukup nikmat untuk disantap.


Wah….saya baru ingat, sate bebek yang di Cibeber ini hanya buka sore hingga malam hari yaa. Jika tidak sempat ke Cibeber, ada satu tempat lagi yang menurut saya termasuk enak juga. Berjalanlah sedikit ke arah belakang masjid agung Cilegon, ada tempat makan khas menu bebek juga. Botok ayam kampungnya pasti menggoda juga untuk dinikmati. Terletak  disebelah SMP 1 Cilegon, tempat saya bersekolah dengan putih biru. Ayoooo dicoba sate dan sop bebek khas Cibeber Cilegon, dan rasakan  perbedaan dengan sate lainnya.

Kamis, 18 Juni 2015

Kecewa?

Pernah kecewa?? Mengapa??
Saya pernah, dan saya yakin anda juga pernah mengalaminya. Berapa kali anda kecewa?....

Lalu mengapa kita kecewa?.....karena apa yang kita inginkan tidak kita kita dapatkan?, karena apa yang kita rencanakan tidak sesuai dengan yang kita harapkan? Karena orang lain  berbuat sesuatu yang tidak kita inginkan?
Jika kita telusuri lebih jauh penyebab dari kecewa adalah karena kita terlalu berharap. Maka mengolah, mengatur dan mengendalikan harapan adalah kuncinya. Kendalikan semuanya maka apapun yang dilakukan orang lain terhadap diri kita menjadi lewat begitu saja. 

Tombol on-offnya ada dalam diri kita. Segera matikan saat kita merasa kita menjadi terlalu berharap  terhadapnya, jangan dibiarkan tumbuh dengan subur semua harapan-harapan tanpa kita bisa kendalikan. Karena saat kita kecewa itu memang gak enak banget. Semua bisa berubah, sikap, tingkah laku bahkan metabolism tubuh ikut berpengaruh. Hati yang sakit, sedih yang mendalam akhirnya membuat tubuh menerima sinyal itu. Lalu kita menjadi tidak nafsu makan, lambung banyak keluar asam, wajah pucat dan sebagainya. Bisa jadi nanti lunglai seperti ikan tak bertulang….eh ikan ada tulangnya?..heheh tulang duri yak.
Banyak orang bijak mengatakan berkali-kali dalam nasehatnya, kendalikan harapanmu terhadap orang lain. Sungguh sayang jika kita merusak diri sendiri hanya karena harapan kita tidak terwujud. Banyak hal baik yang masih bisa kita kerjakan. Kecewa atau tidak kuncinya ada di kita. Yuuk…………tekan tombol on-offnya.

#NulisRandom2015

Rabu, 17 Juni 2015

Ramadhan pertamaku

Masih ingatkah pertama kali belajar berpuasa?

Saya mengingatnya bagaimana saya pertama kali belajar berpuasa. Emak mengenalkan istilah puasa saat usia belum genap 6 tahun. Cara berpuasanya dengan ukuran jam. Puasa dari pagi hingga jam 10 pagi. Lalu makan dan minum, setelah kenyang saya lanjut puasa lagi. Saat jam 3 sore saya merasa haus dan pasti merengek-rengek meminta emak untuk mengizinkan saya minum dan makan. Apalagi melihat es dengan buah-buahan yang segar dan menggoda sedang disiapkan di dapur. Dan saya berbuka jam 3 sore, lalu lanjut lagi puasanya hingga magrib. 
Saat adzan magrib terdengar di tipi dan mushola sebelah rumah, maka saya akan berlarian bersama kakak mencaari posisi berbuka. Riuh minta es buatan emak, lalu makan kerupuk mie yang khas saat bulan puasa. Tidak ikut sholat magrib  tapi sibuk ikut taraweh. Berteriak amin sekuat tenaga, lalu taraweh belum selesai sudah sibuk bermain di depan mushola. Mukena dan selendang ( dulu gak ada jilbab gitu ) digulung-gulung, simpan dipojokan mushola, dan aku sibuk bermain gobak sodor, main petak umpet dengan melempar kaleng yang disusun rapi, atau main karet. Kembang api menjadi salah satu kegemaran saya juga. Digantung di dahan pohon depan mushola. Puas bermain, saya pulang dengan penuh keringat. Emak sibuk meminta saya untuk mandi lagi karena bajunya basah dengan keringat, cuci kaki dan segera tidur. Ramadhan bagiku saatnya bersenang-senang. 

Suara panggilan sahur membuat terbangun semua penghuni rumah, tapi tidak dengan saya. Susah bangun, mesti di goyang dengan keras, mesti pake dibangunkan berkali-kali. Padahal suara dari mushola sudah cukup kencang, belum lagi suara teman-teman seusia ikut meramaikan dengan suara kencang memanggil untuk bangun sahur. Tapi akhirnya menangis jika tidak dibangunkan sahur. Saat sudah bangun, mata yang tidak mau dibuka dirayu dengan berbagai cara. Masakan kesukaan, suasana di meja makan yang berebut makanan, lalu menunggu imsyak bersama kakak dan adik sambil bermain kembang api.

Perjuangan belajar puasa menjadi lebih lagi saat mulai sekolah. Rasanya setelah pulang sekolah, lempar tas lalu sibuk merayu emak agar boleh berbuka. Biasanya saya akan dibujuk untuk bertahan hingga adzan duhur. Katanya supaya pas puasa setengah hari. Supaya tidak terasa haus dan lapar, saya tidur siang, kumur-kumur terus bahkan bolak balik buka tutup lemari es. Lolos puasa setengah hari, mulai belajar puasa sampai sore, kurang lebih jam 3 sore. Waaaaaah, rasanya makan setelah mandi sore dengan kondisi lapar sangat itu membuat nikmaaaaat sekali. Buka jam 3 sore itu sudah full masakan. Kebiasaan emak aadalah jam 2 siang sudah meracik, membuat kolak pisang atau kolang kaling. Sop ayam atau ati ampela,ikan pun mulai digoreng. Dan ini membuat saya tergoda.

Akhirnya setelah kelas II SD, maka saya mulai puasa full dari imsak sampai dengan magrib. Tapi belum full satu bulan penuh. Masih sehari penuh sehari tidak. Banyak cara dilakukan oleh orangtua saya agar kami belajar berpuasa. 

Alhamdullilah, segala puji bagi Mu ya Allah, saya diajarkan mengenal puasa sejak kecil, belajar mencintai bulan Ramadhan sejak kecil, belajar mengenal-Mu sejak kecil tentu dengan segala keterbatasan kondisi dan pengetahuaan yang orang tua saya miliki. Melihat para keponakan yang sedang belajar mengenal puasa...berseru gembira saat adzan magrib tiba, saya jadi ingat dengan masa kecil itu. Alhamdullilah, terima kasih aku memiliki orang tua yang telah bersusah payah mengajarkan aku berpuasa. 

Mengenang masa itu disaat sahur pertama

Dengan (si)apa sahur pertama  kali ini??

Senin, 15 Juni 2015

Ya...

@Kamu menyukainya ??

#  Iya...

@ dengan sepenuh hatimu??

# sangat..

@ Kamu mencintainya??

# Iyaa

@ Dengan segala keterbatasannya?

#  Ya..

@ Kamu ingin menua bersamanya?

# Ya..

@ Mengapa kamu tidak menikah dengannya?

# entah....aku tidak berani

@ .........................................................kamu hanya main-main dengannya................................

Lalu Fitra dan Fitri terdiam........ditinggalkannya mereka berdua dengan kondisi kosong.

#NulisRandom2015

Minggu, 14 Juni 2015

Kursi Goyang

Pernah melihat kursi goyang?
Bergerak maju mundur
Saat diduduki pun tidak stabil
Seakan ragu, hendak maju atau mundur
Hendak terus atau tinggalkan
Jika laki-laki seperti itu yang ada dihadapan anda
Apa yang harus dilakukan??

Mengubahnya??????
Atau pergi ke toko furniture lain mencari bentuk kursi yang lain?
Keputusannya ada di anda.
Menunggu dengan berharap dia berubah, namun tidak pasti
Artinya kita rela merasakan penderitaan

Jumat, 12 Juni 2015

Menunggu itu...

Menunggu  berasal dari kata tunggu yang menurut KBBI adalah tinggal disuatu tempat untuk sementara dan berharap sesuatu akan datang/ terjadi. Ada sebuah pengharapan dari definisi menunggu, bahwa yang ditunggu akan terjadi. Tidak hanya pengharapan tetapi ada keyakinan. Yakin bahwa yang ditunggu akan terjadi. Jika tidak yakin maka menunggu menjadi pekerjaan yang sangat menguras energi. Kesal biasanya yang pertama kali dirasakan.
Pernah menunggu???.....
Pastinya iya, banyak hal yang kita lakukan dan itu ternyata sebuah aktivitas untuk membuat waktu segera berputar, sehingga menunggu tidak hanya diam. Saat saya menunggu antrian masuk ruangan dokter saat akan berobat, maka berbincang dengan pasien sebelah, membaca buku atau bermain Hp menjadi aktivitas saat menunggu.
Saat di halte menunggu bis ke Rambutan, 20 menit berlalu, 30 menit, lalu satu jam, saat mulai lewat 10 menit maka saya mulai memutuskan untuk tidak menunggu karena saya yakin bis itu tak akan pernah lewat walaupun saya menunggu ditempat yang tepat. Mengapa?? Saya berusaha mencari informasi mengapa bis hingga kini belum datang juga. Ternyata terjadi demo oleh para sopir. Ada yang tetap beroprasi namun jumlahnya sedikit. Saya yakin akan lewat, namun dari batasan waktu yang saya buat maka saya putuskan untuk tidak menunggu.

Saat saya ingin melanjutkan sekolah dan saya tidak memiliki biaya dan kesempatan untuk itu namun saya punya keyakinan maka saya menunggu. Nah, untuk membunuh waktu selama menunggu…..banyak hal yang bisa kita lakukan. Membenamkan diri dalam segala aktivitas yang menurut saya akan bermanfaat kelak. Dan akhirnya penantian saya berakhir. Kesempatan itu datang.
Banyak yang menyatakan saat menunggu penuhilah keyakinan bahwa yang ditunggu akan terjadi, atau yang ditunggu akan datang. Agar tak sia-sia, ketika kita menunggu sudah ditempat yang tepat maka isi dengan segala rupa aktivitas selama menunggu. Nunggu mesin cuci berputar kita isi dengan menyapu, nunggu tukang sayur lewat kita isi dengan menyiram pohon, dan banyak lagi.

Tapi terkadang kita juga menunggu untuk sesuatu atau seseorang yang membuat kita yakin bahwa yang ditunggu tidak akan pernah terjadi atau tak akan pernah datang. Saya pernah begitu, menunggu sesuatu yang akhirnya membuat saya yakin bahwa itu tidak akan terjadi hingga batasan waktu yang saya buat. Menungguku hanya untuk mendapatkan jawaban itu.

Menunggu mesti pada tempat yang tepat. Rasanya tidak akan pernah kereta yang kita tunggu jika kita berdiam di terminal Pulogadung bukan Stasiun Gambir. Tak akan pernah pak pos datang ke rumah pada hari ini, karena hari ini adalah Minggu, saatnya pak pos libur bekerja. Menunggu akan pembeli datang padahal kita tidak pernah menjual. Menunggu yang sia-sia.

Ada benarnya bahwa menunggu hanya untuk orang yang yakin bahwa yang ditunggu akan terjadi/akan datang.

Siap menunggu??

#NulisRandom2015


Kamis, 11 Juni 2015

Rencana

Menyusun sebuah rencana itu penting. Kita menjadi lebih terarah dalam melakukan sesuatu baik dalam hal waktu maupun hal lainnya. Terkadang rencana tidak berjalan sempurna,bahkan mesti kita ubah ditengah perjalanannya, tak apalah. Ini lebih baik dibandingkan seperti kebanyakan orang yang hanya ingin mengalir saja bagai air.
Nah, ini ada sebuah kisah, dua orang penghuni rumah sakit jiwa sudah tidak betah tinggal di rumah sakit. Ia merasa begitu tersiksa, ia ingin menjalani kehidupan yang bebas seperti orang normal. Ia ingin kabur namun penjagaan di pintu gerbang begitu ketat. Belum lagi gerbangnya digembok berlapis. Kedua orang itu akhirnya menyusun rencana untuk kabur.
Mereka melakukan pembangian tugas. Sebagai mantan karateka, si A mendapat tugas melumpuhkan dua orang satpam yang selalu menjaga pintu gerbang. Sementara sebagai mantan pencuri mobil dan motor, si B mendapat tugas membuka gembok gerbang yang terkenal kokoh.
Di hari yang ditentukan, keduanya kabur dan komitmen menjalankan tugas masing-masing. Namun begitu sampai pintu gerbang, ternyata gerbang tidak dikunci. Bahkan pintu gerbangnya terbuka lebar, Satpam yang biasanya ada juga tidak tampak di lokasi.
Keduanya pun memutuskan tidak jadi kabur dan serentak berkata, “Payah, nih… Gak sesuai rencana!” Mereka pun kembali masuk ke rumah sakit jiwa itu.
#$%$^&&^*((*&)(_(_)_)_&^^
Ayooooo....kita susun rencana kiita. Rencana hari ini, rencana minggu depan, rencana bulan depan, dan rencana hidup kita ini. 
#NulisRandom2015

Selasa, 09 Juni 2015

Mencintai pagi #NulisRandom2015

Embun masih berbaring didaun ditemani genangan air sisa hujan semalam. Menderas sejak pukul 7 malam.  Mentari dan langit pun menyapa pagi dengan kecerahannya. Suara tetangga yang sepertinya sibuk di dapur terdengar, dan aroma masakan sarapannya tercium dengan sempurna membuat saya membayangkan pagi ini ada satu piring nasi goreng plus taburan bawang goreng dan emping. Eeh..hanya terbayang. Karena diatas meja makan ku bersih tanpa sepiring apapun. Lalu suara tarikan sapu lidi menyapu halaman pun mulai ada ditambah dengan obrolan khas tetangga yang sedang menjemur pakaian. Sepertinya mereka membicarakan hujan yang tiba-tiba datang dan membuat jemuran mereka basah tak tertolong. Senasib dengan sederet pakaianku yang mengalami hal yang sama. Saat  semalam pulang kerja hanya menatap  sederet pakaian yang kutinggalkan saat terpanggang matahari dan sekarang basah disiram derasnya air hujan. Sedih?....asikkin aja. Jam 8 nanti aku akan membersihkannya lagi.

Lalu terdengar suara deru motor dari belakang rumah, anak-anak yang bersiap diantar sekolah oleh ayahnya. Tak berapa lama tukang sayurpun mulai berteriak memanggil mendekat, suara motornya rame dan khas. Aku hanya tersenyum saat dia melewati pagar rumah dan menawarkan sayurnya. Aku tak bergeming, masih duduk diteras rumah memandang pot-pot bunga yang tanahnya berkurang.
Suara kereta menyusul keramaian pagi ini. Dan bisa dibayangkan antrian mobil, motor di depan gang rumahku saat kereta melintas.

Pagi selalu datang dengan aktivitasnya, dan sejuta rencana
Pagi selalu datang dengan segudang harapan
Seperti pagi ini akupun berharap yang sama.
Melihat catatan kecil, list tugas yang harus aku selesaikan
Siap beraktivitas mencoret satu persatu, dimulai dari senam jari.

Mencintai pagi, bagaimana dengan aktivitas pagimu?

Senin, 08 Juni 2015

Tapiii........#NulisRandom2015

Aku mau tapi...
Aku ingin tapi...
Aku setuju tapi...
Aku akan pergi tapi...
Aku sudah mengerjakannya tapi...
Aku lelah tapi...
Aku suka tapi...
Aku .....aku...tapi..tapi....

ada tapi diantara kita...

tatie

Sabtu, 06 Juni 2015

Tatap, Senyum dan Bicaralah

Berbicara alias ngomong  merupakan hal yang  dapat  dilakukan oleh siapapun. Namun saat harus berbicara didepan secara memukau, menghadapi audiens maka berbicara menjadi hal yang  tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Mengapa? Karena hal ini membutuhkan  suatu pengetahuan, membutuhkan teknik dan tentu membutuhkan latihan.

Nah, saya akan coba buka kumpulan aksara ini dengan TSB, sebuah teknik awal yang menolong kita untuk berbicara. Teknik ini digunakan saat kita berbicara dengan siapa saja. Apa yang dimaksud dengan TSB?
Tatap: ini adalah tahap pertama saat kita akan berbicara. Bayangkan jika kita berbicara namun tidak menatap lawan bicara, bisa jadi lawan bicaranya akan pergi meninggalkan kita, atau mereka akan sibuk sendiri tidak memperhatikan kita, karena kitapun tidak menatapnya satu persatu. Tatap disini bukan berarti langsung ke matanya, namun dapat dilakukan dengan menatap keningnya.
Senyum:: wajah yang tidak kaku, senyum yang natural membuat audiens menjadi betah berlama-lama mendengarkan  apa yang kita sampaikan. Senyum itu gratis kan? Jadi ya lakukan saja, tidak perlu bayar tidak perlu keluarkan biaya. Senyum membuat suasana menjadi mencair. Jika kita berbicara lalu wajah kita dalam kondisi cemberut, berkerut-kerut dahinya maka saya yakin kita menjadi malas mendengarkan apa yang disampaikan.
Bicara:: Jika tatap sudah dilakukan, lalu senyum pun sudah menghias wajah kita maka mulailah bicara. Dengan melakukan ini, ketakutan berbicara didepan orang banyak akan perlahan-lahan hilang. Ritme atau intonasi berbicara pun akan berubah, karena kita harus mengatur napas agar dapat menatap, tersenyum dan bicara.

Saya mencoba melakukannya, memang tidak mudah, namun mesti terus dilatih karena ternyata saat kita sudah mulai menguasai diri kita maka bicarapun menjadi lancar.

Yukkkk, kita berlatih TSB agar bicara menjadi lebih menyenangkan. Banyak lagi teknik yang harus kita pelajari, tapi mata ini sudah meminta haknya alias udah ngantukkkkk banget. Nanti kita lanjut dengan teknik yang lain.

Jumat, 05 Juni 2015

Langit Jakarta#NulisRandom2015

Setelah pagi disambut kemacetan
setelah siang tadi mdpat kabar tak mengenakkan
setelah sore tadi sempat dibuat kacau
masalah penginapan
akhirnya malam ini..aku tidur dibawah langit Jakarta. Nyaman dan mjd obat dari lelah aktivitas hari ini.
bagaimana denganmu??
Apa kabar jakarta..?


Kamis, 04 Juni 2015

Delapan tahun yang Lalu#NulisRandom2015

Kita akan mengingat  waktu dengan baik, jika pada waktu tersebut ada sebuah kejadian yang special bagi hidup kita. Spesial karena terlalu sedih, penuh tawa, ataupun ada detail-detail yang tak mungkin hilang begitu saja dari benak.

Begitu pula dengan tanggal ini, 04 Juni delapan tahun yang lalu. Saat semuanya berubah, saat semuanya berganti, saat semuanya menjadi seperti hilang.

Senin pagi, subuh menjelang. Emak panggilan kami terhadap seorang perempuan yang begitu kuat dan istimewa bagi kami merasakan menggigil, kupegang dahinya demam, begitu pula lengan dan lehernya. Kakak sulung yang senantiasa menemani  emak, bertanya. Mo dikasih obat apa?.., aku segera mengambilkan Dumin tablet dan membantunya meminum obat tersebut. Setelah itu, yang dirasakan oleh beliau  adalah menggigil. Aaah…aku bodoh tidak dapat menangkap sinyal dari tubuh beliau. Jam 6 pagi beliau masih berbicara menanyakan kakak yang hendak bekerja ke Jakarta. Apakah sudah siap?...Berangkatlah setelah berpamitan. 

Pukul 08 pagi emak ternyata sudah tidak berbicara, pandangan matanya hanya menatap pintu yang terletak di hadapannya, seakan-akan sedang menatap seseorang disana. Lalu airmatanya jatuh dari ujung matanya. Terbata menanyakan adik bungsu yang baru saja sampai ditempat tugasnya. Pemalang. Hari itu senin dan kami semua bersiap kembali bekerja setelah hari sabtu minggu berkumpul semua.  Melihat kondisinya yang hanya menggeleng dan menatap, maka kami bertanya, Emak ingin ketemu dede lagi? Dan beliau mengangguk. Tak terasa air mata kami menderas menatap wajah dan tubuh kurusnya. Beliau berbaring kurang lebih empat bulan setelah sel-sel jahat itu bermetastase ke tulang dan hampir semua organ lainnya. Panggilan telepon segera kepada kakak yang masih di jalan tol menuju Jakarta, untuk segera kembali ke rumah. Lalu panggilan kepada adik bungsu yang saat itu baru sampai di desa. Untuk segera kembali. Suasana panik dan tangis terdengar di telepon.  
Dengan dibantu ibu kostnya, adik berusaha mencari tiket ke Jakarta, dengan bus lalu dengan kereta. Lelah semalam perjalanan hilanglah sudah, bergegas pulang kembali ke Cilegon dengan jarak tempuh 10 jam-an.  Sms saya kirimkan kepada atasan dimana saya bekerja untuk meminta izin tidak masuk kerja. Maka dari pagi itu kami berkumpul, menatap wajahnya, dan ditemani alunan ayat suci Al-Quran dari kami anak-anaknya. Menjelang dhuhur, kakak laki-laki sampai dirumah. Kondisi sudah berubah. Emak hanya diam, tak ada lagi suara dari beliau. Telepon bordering kembali, adik mengabarkan sudah sampai di Gambir. Alhmdlh perjalanan dipercepat oleh Allah. 
Entah….seperti ingin mengetahui keberadaan putri bungsunya, air mata itu mengalir lagi. Lalu kami hanya bilang, Emak mau nunggu adik ya?....dan linangan air mata itu terus berjatuhan. Dan lagi-lagi pandangan matanya tak lepas dari pintu tersebut. 

Saat jarum jam hampir menunjukkan pukul 4 sore adik datang, pecahlah tangis kami, diciuminya emak kami yang hanya menatap kosong. Lalu tubuhnya mulai dingin, tidak ada lagi tatapan matanya ke pintu tersebut. Hanya dalam hitungan menit, mata beliau tertutup pergi dengan tenangnya. Suhu tubuhnya berubah, perlahan dingin sekali. Entah apa yang terjadi selanjutnya karena kakak dan adik tak sadarkan diri.  21 tahun beliau membesarkan dan mendidik kami dengan kedua tangannya, karena ayah telah meninggalkan kami terdahulu. Lima orang anak dibesarkan dengan kerja kerasnya. Saat semua sudah selesai dengan pendidikan dan diterima bekerja, beliau mengatakan (saat kondisi badannya mulai menurun) bahwa tugas emak sudah selesai yaa.
Maka malam itu bada isya, beliau sudah berbaring ditempat yang lain tidak lagi dirumah hijau. Rumah yang selalu dirawatnya dengan dua pohon mangganya yang besar dan menjadi cirri rumah kami, bunga serta tanaman-tanaman di pot yang membuat rumah kami asri. Lantai yang berwarna hijau, yang menurut beliau, hijau itu membuat hati adem. Dan sejak malam itu kami belajar lebih mandiri, lebih  disiplin terhadap hidup kami. Tidak ada lagi yang mengingatkan kami.

Maka hari ini tepat 8 tahun beliau pergi, saya mengabarkan bahwa rumah hijau ini tetaplah menjadi rumah kami semua. Maaaaaaf sangat…, jika tidak sehijau dulu, beberapa pot sudah berganti, tapi kami mencoba menggantinya dengan tanaman lain. kuping gajahnya sudah tidak ada.
Maaaf jika catnya mulai kusam, tapi kami selalu mencoba menjaga kebersihannya. Maaaf jika pohon mangganya sudah ditebang karena angin besar membuat kami khawatir jika tumbang.  Tetangga, penjual krupuk, penjual ikan, penjual sayur semua merasa kehilangan, tapi mereka ikut menjaga kami.  Sepiiii karena tidak ada lagi suaramu. Tidak ada lagi obrolan sore dengan anak-anak kost yang semuanya memanggil emak.

Tapi setiap liburan, rumah hijau rame…..sekarang ada 7 cucu yang selalu berebut tidur dikamar nenek dan bilang semoga rumah nenek di surga adalah rumah yang besar, hijau, ada pohon mangganya. Walapun adik-adik kecil ini hanya melihat foto dan mendengar cerita tentang semua kebaikan nenek, namun mereka semua selalu bilang ini rumah nenek, ini punya nenek, dan bertanya nenek senang masak apa?...kangen masakan nenek..dan selalu berdoa untuk nenek. Cucu nenek yang paling besar sudah bekerja, yang paling kecil alhamdulilah kemarin sudah bisa berlari.

Untaian doa dalam tiap usai sholat dan dalam kesempatan apapun kami hadiahkan untuk emak dan bapak di sana. Terimakasih untuk semua kasih, dan sayang yang pasti tak bisa terbalas. Perjuangan yang berat karena membesarkan kami seorang diri. Dan perjuangan melawan penyakit itu, dengan semangat yang membuat dokterpun takjub. Namun semua berhenti di senin sore 04 Juni delapan tahun yang lalu. Yakini bahwa ini adalah yang terbaik. Kami sangat bangga kepadamu, dan surga adalah tempat mu. Insyaallah. Berilah kelapangan kubur dan cahaya-Mu ya Rabb.

Banyak yang aku kangenin malam ini darimu, tapi mataku sudah penuh dan sembab mengingatmu. Kangen akan semuanya.     ….Al-fatihah….


Rabu, 03 Juni 2015

Petir Itu..........#NulisRandom2015

Hari ke-3 masih memompa  jemari untuk ketak dan ketik, mencoba untuk berada di pusaran menulis. Dan yang dirasakan memang berat yaaaa……pagi gak sempat nulis, siang merasa sibuk dengan pekerjaan lalu baru sempat dimalam hari jelang tidur. Tak apalah, mencoba menulis di hari ke-3.

Semalam turun hujan dengan derasnya. Petir sempat terdengar beberapa kali. Sudah cukup larut malam saat hujan akhirnya menderas. Tapi aku masih terjaga, baru selesai membuat draft tugas, bersiap masuk kamar dan berdoa agar tidak mati lampu. Sedikit trauma dengan petir dan hujan, karena beberapa bulan lalu petir membuat saya mesti memecah celengan ayam saya..hiks..hiks..hiks…

Saat pulang kerja, bau seperti ada sesuatu yang terbakar. Ternyata setelah lampu menyala yang saya dapati adalah TV yang ada diruangan santai aku berasap, meledak. Rupanya disamber petir. Mulai ngeri….lalu mencoba mengecek semuanya dan akhirnya saya menangis karena laptop saya tidak berfungsi, charger hp demikian juga. Modem Wi-Fi hancur, semua alat elektronik yang menggunakan adaptor tidak berfungsi lagi. Sedih??? Bangeeet. Alhamdulilah frezer tempat aku menyimpan sosis tidak ikut menjadi korban keganasan petir.

Esok paginya, sibuklah petugas PLN yang memperbaiki jaringan listrik di rumah, lalu dari Telkom memperbaiki jaringan internet speedy yang mati dan harus membeli beberapa yang baru. Saat sedih, saya coba laptop dinyalakan dengan charger milik anak kost. Menyalaaaaaaa!! Waah alhmdlh,benda kesayangan ku tidak rusak. Ternyata chargernya saja yang rusak. Awalnya saya sudah gak puny aide lagi bagaimana caranya membeli laptop dengan uang tabungan yang menipis ini. Alhmadlh.
Dan akibatnya sekarang setiap turun hujan dengan deras plus petir, saya merasa khawatir dengan barang-barang tersebut.


Dan saya menjadi lebih hati-hati jika harus tinggalkan rumah. Lepaskan atau matikan aliran listrik yang menggunakan adaptor. Semoga tidak pernah lagi saya mengalami kejadian seperti itu. Lompatan petir mampir ke rumah. Tetap bersyukur, dihindari dari kejadian konsleting yang akibatnya bisa lebih fatal lagi.

Selasa, 02 Juni 2015

Saat Demam Menyerang# NulisRandom2015

Horeee…..libur lagi, setelah kemaren berada di hari Senin.  Banyak orang yang tidak suka dengan hari Senin, lantas apakah benar mereka membenci hari Senin?..,menurut saya, bukan hari Seninnya yang tidak disukai….namun karena tidak liburnya. Bener gak sih??...Seandainya saat Senin datang dan merupakan Senin tanggal merah…pastilah kita semua akan berkata “horeee Senin”, begitu kan?... Dan bagi para jomblowan serta jomblowati jangan pernah benci hari Senin, bisa jadi kamu akan ketemu jodohmu di hari Senin..:D

Okey…saya tidak akan membahas tentang senin apalagi tentang jomblo, cerita itu lain kali saja. Saya ingin bercerita tentang obat demam. Lhaaaa….gak ada hubungannnya nih. Ada dong…sangat erat hubungannya dengan aku, karena aku sedang demam. Bukan demam karena Gegana (Gelisah, Galau, Merana), bukan pula demam karena Rindu…, karena rinduku padamu sudah aku pangkas habis, huuuush…jangan curcol. Demam ya..demam dimana suhu tubuh saya naik nih. Tidak seperti biasanya. Suhu tubuh normal berkisar antara 36 sd 370C, jika lebih dari 410C namanya bukan demam lagi tapi Hiperpireksia.  Mengapa terjadi demam? Bisa karena factor infeksi maupun non infeksi. Sepertinya saat ini demamku karena suhu diluar yang terlalu tinggi, atau karena suara parau ku yaa….
Lalu obat apa yang sudah saya minum untuk mengatasi demamku ini?...paracetamol? Benar, ini adalah obat demam terpopuler, jika ada 7 obat demam terpopuler saya yakin no urut pertama adalah paracetamol. Cobalah pergi ke apotek terdekat, maka keluhan demam anda akan diberikan solusinya berupa tablet dengan zat aktif paracetamol. Nama brand atau merk dagangnya banyak. Ada Pamol, Sanmol, Bodrex atau yang paling ngetop adalah Panadol. Coba perhatikan isi/kandungan dari obat tersebut, disebutkan dengan nama paracetamol, atau ada juga yang menyebutkan acetaminophen. Jadi nama lain dari paracetamol adalah acetaminophen. Obat ini begitu mudah diperoleh, bahkan ada yang diminum berkali-kali  karena kesal demam tidak juga turun. Waaah…..apakah paracetamol tidak menyebabkan toksik atau keracunan jika kita minum dengan aturan yang tidak sesuai?. Ingat yaa..obat adalah racun. Overdosis paracetamol jika dikonsumsi dalam jumlah besar dalam waktu kurang dari 8 jam.  7.5-10 gram bisa berakibat toksik (.Frust & Ulrich, 2007)  dan toksik pada hati atau disebut hepatotoksisitas. Saya mengingatnya 4 gram atau 8 tablet jika satu tabletnya 500 mg sebagai dosis maksimum yang masih diizinkan,   Nah….apakah ada hubungan demam karena rindu akhirnya bisa menyebabkan sakit hati..hahahahah….#lupakan..

Kematian bahkan bisa terjadi jika konsumsi sampai dengan 15 gram. Mungkin sekarang saat anda meminum obat demam ada yang komposisinya selain paracetamol ada tambahan bernama N- N-acetylcystein. Ini adalah antidotumnya untuk mencegah kerusakan hepar alias hati. Digunakan juga jika terjadi overdosis dengan paracetamol ini.

Obat ini begitu mudah didapat maka diluar sana, paracetamol banyak digunakan untuk bunuh diri. Sereeem yaaa. Jadi hati-hati yaaaa menggunakan obat penurun demam dan penghilang nyeri ini. Jika memang sudah minum penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak turun juga saatnya kita pergi ke dokter, supaya cepat diketahui penyebabnya. Sudah ke dokter dan masih demam juga??coba perhatikan dokternya….apakah dia penyebab demamnya hahaha (demam dalam arti yang lain deh..:D). Serius nih, jika demam tidak turun juga saatnya periksa ke dokter yaa. semoga demamku turun nih, sudah dilawan dengan paracetamol tablet. semoga penyebab demamku ku ini bukan meradang karena mu..eeeeaaaaa
*



Senin, 01 Juni 2015

Ketika Juni Datang

Masih diawal Juni, tepat setengah perjalanan dari waktu yang disebut setahun. Dan hujan yang sore tadi membatalkan diri untuk basahi tanah di halaman, membuat Juni lebih lengkap dengan terik mataharinya. Ya..seminggu ini udara di tempat kami cukup membuat kulit terbakar, dan menyengat di kepala. Bagaimana tidak jika suhu yang ditunjukkan berada di posisi 340 C. Panas sekali bukan?. Tidak cukup dengan suhu yang membuat keringat menetes, aliran listrik dirumah pun ikut dipadamkan, cukup sempurnalah kejadian hari libur kemarin. Tak ada yang bisa dilakukan, tumpukan setrikan tidak berubah, air di bak penampung belum sempat terisi, lalu segenap pekerjaan lain yang direncanakan hanya tinggal kenangan. Tugas menulis belum disentuh, coach sudah beri deadline tanggal pengiriman. Ingin ikut kegiatan Nulis Random pun tiba-tiba menjadi hilang. Apa yang bisa aku lakukan, dengan listrik yang padam?
Ahaaaa…..tiba-tiba saat membuka lemari pakaian terlihat tumpukan pakaian yang sudah tidak ada diposisinya, tidak lagi dalam kelompoknya, dan mulai miring kiri miring kanan. Akhirnyaaaaa…………..kedua tangan bergerak, keluarkan pakaian, pilah pilih, dicari yang satu kelompok, satu turunan atau satu derivate hahaha. Dua jam merapikan semuanya, mendapat  beberapa lembar pakaian yang sudah tidak cukup dengan ukuran badan saya (dah lumayan gedhe), dan mulai terlihat hasilnya…tertata rapi. Sukaaaaa sekali saya melihatnya.
Gak cukup lemari, tempat tidurpun mulai digarap, seprei biru berganti merah, membuat lebih terang, lanjut dengan rapikan buku yang bertebaran dimana-mana. Dimeja, di kursi, samping tempat tidur, di atas laptop. Ahaaaayy……seminggu lalu memang saya tidak menyentuh ruangan ini, terlalu banyak yang terlambat saya kerjakan, management waktu sangat berantakan.
Sholat dhuhur, lalu berkipas-kipas, dan tidak terasa akhirnya tidur.

Hampir jam 5 sore terbangun, dan listrik sudah menyala. Bergerak isi bak penampung, nyalakan lampu dan sebagainya. Teringat tulisan di Nulis Random, tapi apalah daya…ide sudah hilang terbawa panasnya hari. Tapiiii pagi tadi seorang teman mengirimkan link blognya dengan tagar Nulis Random, waaaah jadi semangat lagi.
Maka malam ini, masih di tanggal satu Juni, bertekad untuk mulai menulis di Nulis Random setiap hari selama Juni 2015. Semoga tidak patah hati untuk kesekian kalinya, karena terkadang semangat dan kemauan menulis hilang entah kemana. 
#Nulis Random 2015