Sabtu, 30 Mei 2015

BerBagi Cerita di SD Kubang Sari 2 #Relawan KI Cilegon


Bu guru…maning bu, kuis maning bu..,Aiiiih.., anak-anak Kelas II di SD Kubang Sari 2 merengek meminta diajukan pertanyaan lagi dan serunya mereka menggunakan bahasa daerah. Saya beruntung karena saya mengerti bahasa yang digunakan. Bahasa daerah Cilegon, Kota dimana saya dilahirkan. 

Hari Kamis lalu, saya bergabung dengan relawan lain dari Jakarta mengikuti Kelas Inspirasi Cilegon (KI Cilegon), menjadi inspirator bagi anak-anak ini untuk membangun mimpinya. Senang sekali karena akhirnya ada KI Cilegon dan saya masuk menjadi salah satu dari 80 relawan. Dua tahun berturut-turut saya ikut diluar kota yaitu KI Solo dan KI Jakarta, dan tentu saja disetiap tempat aka nada segudang cerita.

Mari lanjutkan cerita aksara ini.

Kamis pagi pukul 06.30, saya bergegas keluar dari rumah menuju Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon untuk berkumpul dengan teman lain. Saya belum pernah bertemu dengan mereka, perkenalan hanya di Grup Whats App, itupun terjadi sehari sebelumnya. Saya mendaftar sehari sebelum pelaksanaan karena memang baru mengetahuinya. Membuka Web-nya Kelas Inspirasi untuk mencari info pembukaan KI Jakarta, laah kok ada KI Cilegon. Langsung inbox adminnya dan alhamdulliah langsung direspon dengan cepat. Dan pagi ini langsung action bertemu dengan para inspirator lain yang ternyata datang dari Jakarta.
Kelas Inspirasi adalah sebuah program dari Indonesia Mengajar yang tujuannya adalah mengenalkan berbagai profesi kepada anak-anak Sekolah Dasar  dengan cara mengajar mereka selama satu hari. Siapa saja yang bisa mengikuti kegiatan ini?  Semua bisa, asalkan kita memiliki profesi yang telah kita tekuni minimal 2 tahun, dan mau mengambil cuti sehari untuk mengajar di sekolah yang sudah ditentukan. Kali ini saya tidak mengambil cuti karena dilakukan di kota dimana saya tinggal.

Sebelum jam menunjukkan ke angka tujuh, Kak Reza memberi info bahwa mobilnya sudah menunggu di depan Masjid Agung. Bergegas saya menjumpainya. Waah senaaaangnya bertemu dengan teman-teman baru dan tentu saja dengan aneka profesi. Sapa dan jabat tangan untuk kak Reza seorang perawat, lalu Kak Silvia seorang abdi negara, eeh ternyata aku satu kelompok dengan kak Donna Imelda seorang blogger, traveler dan juga dosen. Lalu ada kak Dahlia yang cantik dengan profesinya yang khas pula, bekerja di GP record label sebuah perusahaan rekaman. Wah..sudah terbayang serunya anak-anak nanti di sekolah.
Menuju SD Kubang Sari 2 dengan mobil sarat relawan. Sambil menikmati pagi di kota segaris, kota industri yang perkembangannya tidak terlalu pesat dibandingkan kota sejenis. Mungkin bagi sebagian orang Cilegon adalah Anyer, karena itulah wisata pantai yang terkenal di kota Cilegon.
Walaupun ini adalah kali ketiga saya ikut program KI, namun tetap saja rasa khawatir, deg-degan tetap ada didalam hati. Setiap anak-anak punya ciri tersendiri sehingga apa yang terjadi di kelas saat saya mengajar tetap menjadi tanya.

Setelah berkumpul semua, ada sudje sebagai fasilitator lalu Nihlah yang juga sebagai fasilitator kami mengenalkan diri pada pihak sekolah. Teman kami yang lain adalah mas Wawan sang fotografer, lalu Alya untuk urusan documenter yang memiliki profesi dalam urusan biro travel, ada kak Umin seorang penyiar radio, dan kak Via yang menjadi fasilitator kita pula. Kak Via dan Kak Umin meninggalkan kita karena harus urus balon gas sebagai property saat penutupan.

Bernyanyilah kami semua diawal pertemuan ini bersama anak-anak SD Kubang Sari 2.  Berputar-putar sambil merentangkan tangan. Selesai perkenalan maka kami bersiap masuk kelas. Kak Nihlah mengingatkan kembali tentang jadwal masing-masing, lalu kak donna memimpin kami untuk berdoa, memohon kepada Allah agar apa yang kami lakukan pagi ini dapat bermanfaat untuk kami dan untuk anak-anak SD Kubang Sari 2.

Saya di jam pertama mengajar di Kelas II, Wooooow…..muridnya banyak sekali. Kursi kayu panjang ditempati oleh 3 orang anak. Rame sekali. Lalu sebelum saya memulai, saya minta ketua kelasnya menyiapkan teman-temannya. Mulainya mereka semua berdoa, mengucapkan salam dan duduk rapi dengan suara yang lantang, layaknya sebuah paduan suara, teringat ketika saya pun pernah melakukan itu saat duduk di sekolah dasar.

“Selamat pagi….”!!sapaan awal saya , lalu saya coba menenangkan mereka dengan menjaga konsentrasinya. Tepuk dua kali….tepuk tiga kali…..tepuk satu kali….!!..konsentrasi!!...mulai bercerita tentang pekerjaan saya, sambil menggunakan ilustrasi gambar. Seperti yang sudah saya duga, mereka akan menjawab bahwa saya adalah seorang dokter lalu seorang bidan. Profesi saya memang tidak popular di kalangan anak-anak. Walaupun mereka biasanya menjadi pelanggan tetap meminum produk saya terlebih para balita hehehe.Setelah ilustrasi kartun, maka saya mulai keluarkan amunisi yang lain. Riuh suara khas anak-anak, ketika saya meminta mereka menyebutkan apa yang tunjukan pada mereka. Itu kapsul bu guru……, saat tangan saya menunjukkan kapsul warna warni, teriakan kompak terdengar lagi…Itu pil bu guru….saat saya menunjukkan tablet warna warni. Setelah itu mereka mulai bingung saat saya tunjukkan aneka sediaan obat asma dengan bentuknya yang khas, saat menunjukkan thermometer…jawaban lucu dari anak-anak membuat saya tersenyum mendengarnya. Lagi-lagi saya harus keluarkan jurus penenang saat  mereka mulai hilang konsentrasi. ‘Yang dengar suara kak tati…duduk rapi..!!...wuuuuuussh…semua kembali duduk. Permainan dimulai, saya coba ulang cerita saya sambil bertanya. Jadi apa nama pekerjaan kak tatie?......apotek teriak mereka. Tersenyum lagi untuk kesekian kalinya. Saat ada yang menjawab tepat, maka hadiah berupa pensil saya berikan, dan barisan belakang berseru..ibu kuise maning sih bu..maning ya bu…,pengen dapat pensil bu. Ibuuu..maning bu. Hahahah..anak-anak memang selalu begitu, membuat kita tertawa saat mereka sibuk berteriak. Itu adalah bahasa daerah Cilegon yang artinya ibu kuisnya lagi dong bu…!oke saya mainkan lagi game untuk mereka. Jumlah mereka banyak sekali, suara saya parau. 70 anak dalam satu kelas. Masyaallah lelahnya.

45 menit saya berada dikelas itu, lalu istirahat sejenak, dan pindah ke kelas IV. Mereka mencoba membuat puyer, menggerus tablet warna warni dalam “ulekan putih”..yaa kata mereka alat itu namanya ulekan. Saat mereka mengambil tablet warna warni saya sengaja meminta meminta mereka menghitung dengan mendengar apa yang saya katakana. Jadi mereka konsentrasi sekali. Ayoooo ambil tablet kuning sebanyak 50 dibagi 2, ditambah 4, dikurangi 5. Hahahah…mereka sibuk menghitung. Lalu saya coba masukkan pesan dari pekerjaan saya. Penuh antusias mereka bertanya tentang profesi saya. Ketika bercerita tentang sekolah, maka komentar mereka adalah..ibu sekolahnya lamaaaaa yaa..:D









Istirahat kembali, berkumpul bersama para inspirator yang lelah mengajar. Minum 2 gelas air mineral, dan mencicipi hidangan dari sekolah. Lalu bersiap untuk masuk kelas V dan VI.
Di kelas V, saya metode mengajarnya diubah sedikit. Maklum mereka sudah besar, dan merasa menjadi penguasa sekolah. Karena kelas VI sudah sibuk ujian dsb. Disini mereka aktif bertanya, ada yang bertanya ibu kerja dimana?, sudah berapa lama bekerja?, lalu umurnya berapa?, punya anak berapa?....waaaah…..anak-anaknya seru banget. Saya tidak menjawab ketika ditanya umur, karena nanti akan jadi cerita panjang hahaha., saya balik bertanya saja…kira-kira umur ibu berapa??..ada yang menjawab 20 tahun, 30 tahun, 35 tahun..hahaha..yaaa itu jawaban yang saya suka daripada saya harus menjawab sendiri.
Tiba-tiba ada anak yang mengajukan tanya..’Ibu gajinya berapa?’…,lagi-lagi saya tidak menjawab namun saya hanya mengilustrasikan saja. Gaji ibu cukup untuk membayar kostan, lalu makan sehari-hari, jalan-jalan, beli buku. Lalu ada yang memotong, untuk membantu orang tua juga ya bu?....oh yaaa…, ibu membantu orang tua juga dengan gaji ibu. Jadi kira-kira gaji ibu berapa?.......waah besar ya bu, pasti 500 ribu gaji ibu…,senyum saya mendengar jawaban mereka. Anak-anak tetaplah anak-anak.
Selesai dengan kelas V, saya pindah ke kelas VI….karena mereka kemaren baru saja refresing alias jalan-jalan ke DuFan, banyak yang tidak hadir. Ada sekitar 8 orang yang hadir tapi kelas harus tetap berjalan. Duduk membuat meja bundar, maka saya menggunakan metode bercerita saja. Bisa dari hati ke hati hahaha. Ada kholi sang ketua kelas, yang mungil tapi tidak mau diam, ada Destin yang manis, ada Reno, Zaenal, lalu Wanda…dan  wah saya lupa dengan 3 lainnya. Mereka sudah ujian dan sedang bersiap masuk SMP, maka saya menceritakan bagaimana saya bersekolah hingga bisa lulus kuliah. Saya katakana pada mereka, jika memang nanti tidak bisa langsung kuliah, maka tetap harus semangat dan punya cita-cita, karena semangat dan mimpi itulah yang membuat kita sanggup mengorbankan waktu dan tenaga. Menjadi orang yang berguna untuk orang lain, harus menjadi landasan awalnya. Lalu saya keluarkan amunisi profesi saya, mereka senang bisa mengenal insulin, aneka bentuk sediaan obat asma, membuat puyer dan kapsul juga mengetahui aneka bentuk obat.

Selesai sudah tugas di kelas, sambil menunggu kak Via dan Kak Umin yang sedang mengambil balon di kampong Purwakarta (lumayan jauh), kami sempatkan mengambil gambar dengan adik-adik SD Kubang Sari 2, sebuah SD yang terletak di kawasan Cigading, memiliki gedung yang cukup baik, guru-guru yang cukup, serta fasilitas sekolah yang berdasarkan pengamatan saya juga sudah cukup. Ada ruang perlengkapan olahraga,lapangan sekolah dll. Sekolah ini terletak tidak jauh dari kawasan industri baja, oleh sebab itu tidak heran jika mereka hanya menjumpai karyawan pabrik sebagai satu-satunya pekerjaan yang memang menjadi pekerjaan mayoritas ditempat kami. 

Kedatangan kami adalah mengenalkan profesi lain, agar mereka dapat mempunyai variasi cita-cita, membangun mimpi mereka bahwa dengan ketekunan, perjuangan dan rasa “ingin maju” akan membuat cita-cita mereka tercapai. Memang tidak mudah menggapai cita-cita namun bukan juga suatu hal yang mustahil. Sejatinya dari perjalanan sehari ini bukan saya yang member inspirasi namun saya pun mendapatkan banyak inspirasi dari anak-anak, dari teman-teman relawan yang telah meluangkan waktunya demi membuka cakrawala, dari sekolah, dari guru yang tak lelah mengajar dengan segala keterbatasan fasilitas, dari para fasilitator yang berusaha keras walaupun sedang sakit, sibuk skripsi dll masih mau mensukseskan acara ini.

Haiiiii..balonnya datang, kak Via dan kak Nihlah lalu merapikan balon-balon tersebut agar diikat semua, adik-adik yang lain sibuk menulis di kertas tentang cita-cita mereka. Lewat pukul 12.30, kami berkumpul di lapangan, dan melepas mimpi dari anak-anak SD Kubang Sari 2 yang melekat di balon gas tersebut. Terbanglah tinggi…..bawalah mimpi kami ke langit biru dan kami semua berharap semoga penghuni langit pun ikut mengamini mimpi anak-anak.


Bersiap pulang, sebelumnya kami berpamitan dengan guru-guru dan mengucapkan terima kasih karena berkenan menerima kami dengan senang hati. Lanjut makan siang di rumah makan warung Asem, sayangnya kak Donna yang telah menginspirasi anak-anak dengan melatih bercerita dan menulis langsung capcus ke Jakarta bareng kak Dahlia, jagoan music yang cantik, plus kak Reza perawat imut dan sabar. Berpisaaaaaah…………..smoga apa yg kita lakukan sehari ini menjadi catatan kebaikan, menjadi catatan di benak mereka, dan semoga kita diberi kesempatan lagi untuk dapat berbagi ilmu dan cerita. saya dan wawan segera balik ke tempat tugas, karena tidak ambil cuti langsung beraksi kembali di tempat kerja. Lelah namun menyenangkan dan bahagia. Sampai berjumpa di ruang berbagi yang lain




Jumat, 22 Mei 2015

3,5 Jam Bersama MD ( masternya CopyWriting)

Minggu lalu disela kesibukan  menyiapkan sebuah acara, saya  menyempatkan diri ke Bintaro untuk bertemu dengan MD. Seseorang yang ilmunya banyak saya curi dan saya praktekkan pelan-pelan.  Bersama dengan Komunitas Tangan Di Atas, kami dibuat oleh penasaran oleh sang mastah jualan ini. Perjalanan bertemu dengan mastah MD  sempat terlambat beberapa menit gegara  om bambang yang mengantar kita berputar-putar sejenak di Tangerang alias nyasar hehehe.

Acara ketemuan  dengan  MD  ngupas masalah copywriting. Tema yang lagi hot sesuai dengan judul bukunya MD yang masih pre-order namun sudah antre. Padahal nih buku belum kelar juga ditulis ma MD. Gilaaa banget yaaaa.....belum kelar ditulis yang ngantri dah bejibun.

Sebelum cerita  tentang 3.5 jam ini….penasaran gak siapa MD?...mastah jualan dengan gayanya yang khas, tidak sekedar bicara, namun beliau memang mengalaminya, mempelajarinya. MD tidak saja hanya bermental kaya, MD full dengan kisah lika-liku kehidupan yang menginspirasi, taat dengan agamanya dan yang pasti kaya akan bisnis. Dan yang bikin semangat, gali ilmu bersama MD adalah muda, berkacamata, tapi sedikit gendut uppps..*masih 80 kg*..hahahahaha
Yup MD adalah….Mas Dewa..alias Kang Dewa alias DEP..Dewa Eka Prayoga

Maka 3,5 jam bersama MD menjadi sangat cepat….cepat banget.  Bakalan kurang deh kalo sudah dengerin MD ini berbicara. Magnetnya terlalu kuat, hingga kita pengennya nanya melulu hehe. Begitulah yang saya alami. Jam 09.40 saya memasuki ruangan kantor TDA dan acara baru saja mulai. Baru masuk bahasan copywriting, istilah serta definisi atau pengertian dari istilah ini.  Saya memang tertarik untuk  mempelajari  ilmu yang satu ini, karena mau tak mau saya akan bersentuhan dengan kata ini, dunia menjual  tak akan lepas dari dunia beriklan baik offline terlebih online. Ini mempelajari cara nulis iklan? Yaa begitulah kira-kira.   CopyWriting ini adalah sebuah seni mengambil uang orang lain lewat media yang akan dibaca. Lhoooo..ngambil uang??...iyaaa…bukankan kita beriklan agar terjadi penjualan#ngaku aja deh


Mengapa saya harus mempelajari ini?....yaaa harus
Karena  saya tidak ingin, saat orang membaca iklan yang saya buat, kemudian orang yang membacanya berlalu sambil berkata, siapa peduli?...atau Apa untungnya buat saya?..Emangnya kenapa?....dan sebagainya.
Atau ketika kita mengirim pesan-pesan singkat lewat BBM, email, facebook dan lainnya, yang menerima pesan tidak berkeinginan untuk read malah sebaliknya langsung delete. #disitu kadang saya merasa sedih.
 Nah.. Mas Dewa alias MD menjelaskan anatomi sebuah copywriting.
Ada 8 bagian yang harus mendapat perhatian yaitu Headline, Penawaran, Alasan, Bonus, Testimoni, Garansi, CTA ( Call To Action ) dan NB.

Setiap bagian punya peran penting, namun tidak seluruhnya harus muncul dalam iklan kita.  Mas Dewa juga lalu menjelaskan tentang jenis-jenis headline. Iklannya Iklan. Slide yang ringkas dan penjelasan panjang lebar membuat waktu berjalan tanpa terasa. Lanjut dengan isi dari Headline ternyata isinya bisa aneka rupa. Ada 13 jenis Headline. Dibahas detail satu persatu. Kita lalu belajar menentukan headline suatu iklan termasuk golongan yang mana.  Jadi mengerti bahwa ada Headline yang megandung unsure Benefit, News, Selective, Fear dan banyak lagi.
Intinya Jangan berisi kebohongan walaupun kita menggunakan kata bombastis alias hiperbola. Jika kita sendiri tidak yakin dengan kata yang kita tuliskan…ya jangan digunakan.

Setelah beres bahas Headline maka Mas Dewa lanjut ngupas tentang Penawaran, lalu bahas anatomi Alasan.  Mengapa konsumen harus beli produk kita, Apa yang membuat konsumen harus beli dan Mengapa mereka harus percaya produk kita. Satu lagi kelebihan Mas Dewa dalam menjelaskan adalah bahasa yang digunakan mudah dicerna, langsung blas..blas..blas…gak pake….ee…ee…ee….entah dulu nih orang belajar dan makan apa heheh.
Testimoni merupakan hal penting juga dalam sebuah iklan. Apalagi yang bercerita seorang ahli atau pakar dibidangnya, waaaah,,,,produk kita bakal langsung meroket dah penjualannya. Begitu katanya MD.
Mas Dewa bercerita juga tentang kisah seorang penjual sepatu hujan yang hampir saja gulung took. Penjualan hancur setelah ditelisik ternyata penjualnya sendiri gak yakin ma sepatu hujan yang dijualnya. Nah…pesan sang mastah adalah kalo mau jualan yaa kita mesti yakin dengan apa yang kita jual. AKhirnya setelah penjual itu dicoaching dan diperbaiki teknik berjualannya, produk sepatu hujan sudah melanglang dunia, ekspor sana sini.
CTA atau Call To Action banyak digunakan saat kita beriklan difb. Gimana caranya??......Baca bukunya aja yaaak…..hahaha

Dari belajar anatomi Headline, setelah istirahat sejenak, Mas Dewa langsung ngegas dengan tips and trik penulis copywriting.  Ada banyak point yang dijelaskan. Seperti menngunakan kalimat aktif, Menulis seperti Anda berbicara, Tulis dengan point, Bold bagian yang penting dan masih banyak lagi. Sudah cukup??.............belum, beliau kasih bocoran juga tentang teknik menulis. Banyak teknik ternyata, ada tipe story copy, you and me, visual, hiperbolic dan macam-macam lagi, sesuai dengan market kita. Siapa yang ingin kita bidik, bagaimana kesukaannya, lhaaaa gimana caranya supaya tau market kita maunya apa.........................yaaaa dipelajari, dicoba terus. begitu kata MD

Waaaaah…….3,5 jam mendengarkan materi yang isinya daging semua. Tidak terasa sudah jam 1 siang. MD menutup sesinya setelah kita diberikan kesempatan untuk bertanya, lanjut sholat dan makan siang. Banyak penasaran dan banyak hal yang harus saya coba atau praktekan. Karena ini semua gak bakal berhasil kalau tidak sering dilatih. Dan gaaak sabar nunggu bukunya MD yang sudah saya pesan sebulan lalu. Baru Juni nanti itu buku keluar dari penerbitnya. Saat ini masih diselesaikan oleh MD. Tapi isinya sudah beliau bagikan. Jadi pingin dengerin beliau berbicara lagi. Asikkkk banget. Beneran deh, buat teman-teman yang butuh ilmu tentang jualan coba deh baca or belajar ma Mas Dewa. Saya dibuat tambah penasaran…….buat baca bab-bab selanjutnya.  Harus terus berlatih membuat copywriting untuk produk yang kita punya, atauuuu belajar mengiklankan diri yaaa biar ada yang selling dan closing nih hahaha. #bedafokus.


Selasa, 12 Mei 2015

Jomblo Jatuh Tempo

Malam ini kelas menulis membahas tentang  kegiatan dari seorang penulis muda, satu diantaranya menulis resensi buku. Bisa buku baru ataupun buku lawas. Jadi teringat deh dengan buku karya Mas Dwi Suwiknyo yang ada di lemari kayu, yang aku pesan dua bulan lalu. Apa yang Mas Dwi tulis dibuku yang bikin kita tersenyum walau baru membaca judul bukunya, yuuk disimak.

“Jomblo Jatuh Tempo” inilah judulnya, buku dengan tebal 214 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit Revive! yang bekerja sama dengan Pesantren Penulis (Yogyakarta), dan Januari lalu adalah cetakan pertamanya. Buku ini ditulis untuk berbagi banyak jawaban tentang seputar pertanyaan yang menyerang kaum jomblo ( ini kaum apa yak hahaha). Sudah bisa ditebak dong, apa sih pertanyaan yang sering dilontarkan oleh orang disekeliling kaum jomblo. Yup, benar. Kapan Nikah??...nah jawabannya bisa macam-macam. Kalo yang ditanya jomblowan kuliahan, dapat dipastikan bahwa nikahnya nanti setelah beres tesis hehe. Jomblo pekerja tentu beda lagi, jomblo religious, atau jomblo patah hati. Jawaban bisa beraneka warna.

Buku ini disetiap persilnya selalu ada inspirasi hati yaitu semacam catatan pengingat tentang apa yang dibahas dihalaman tersebut. Menyenangkan membacanya karena pesan dari sebuah bahasan lebih mudah dipahami, selain itu dilengkapi dengan gambar-gambar yang lucu dan membuat kita tertawa saat membacanya. Kalimat satir dalam tokoh kartun yang disisipkan sarat akan makna, tidak jarang langsung Nge-Jleeeb kehati. Di bab-bab awal buku ini bercerita penyebabnya menjadi jomblo. Banyak lhooo yang bikin seseorang itu menjadi jomblo. Misal karena mesti bantu keluarga dan adik-adiknya sekolah terlebih dahulu, luka lama, menunda pernikahan, beda strata sosial, mahalnya pernikahan dan lain-lain. Setelah bahas penyebabnya maka Mas Dwi mulai menuliskan tentang bagaimana menjemput jodoh seperti ada dihalaman 87 “carilah di sarangnya” ingat prinsip bahwa orang baik akan kumpul dengan orang baik”. Bab selanjutnya membahas tentang pernikahan dan aksesoris yang menghiasi perjalanan sebuah pernikahan. Masa lalu adalah salah satunya, dan tidak perlu focus dengan dulu..dulu..dan dulu.

Di halaman 99, dituliskan 6 tipe cewek yang dihindari dan menjadikan para cowok tidak berkenan menjadikannya seorang istri, Bagaimana tipe cewek ini menurut Imam Al-Ghazali? Yaitu cewek ananah, tipe cewek yang suka mengeluh, lalu tipe mananah, cewek tipe ini suka membanggakan dirinya sendiri. Tipe ketiga adalah cewek hananah,sudah punya pasangan tapi selalu berangan-angan ingin mendapatkan pasangan yang lebih hebat. Tipe keempat adalah…..(dibaca aja yak di halaman 100-101 heehhehe, biar makin penasaran). Tipe cowok yang mesti dihindari juga dibahas dibuku ini.

Akhirnya dihalaman pertengahan, buku ini mulai menceritakan tentang keutamaan menikah. Pokoknya nikah dulu. Merayakan cinta dengan kehalalan, itu intinya. Apalagi yang ditulis Mas Dwi?, menikah itu bikin sehat, karena tidak akan ada jomblo sakinah hahahah.  Ada sebuah catatan kecil yang cantik, bahwa segala aktivitas yang dilandasi dengan niat baik, insyaallah akan dipermudah oleh Allah. Bab-bab berikutnya berbicara tentang sebuah pernikahan yang sedang dijalani. Bagaimana saat cinta diuji, menjaga agar romantic terus dan terus. Belajar bertanggung jawab atas apapun pilihan kita, belajar dewasa menerima keadaan dan mencintai tanpa syarat dan tentunya selalu berdoa bahwa akan hidup bersama hingga ajal menjemput.


Buku ini ternyata tidak hanya membicarakan masalah jomblo tapi juga mengingatkan bagi yang sudah menikah, hal-hal yang perlu dijaga dan diperhatikan. Bahasanya renyah dan mudah dicerna, mengingatkan dari sudut yang berbeda, dan humoris, ada senyum disetiap halamannya karena mengingat diri sendiri heheh. Menurut saya buku ini bacaan sehat dan tidak hanya untuk yang sedang fakir asmara alias jomblo tapi juga dapat dinikmati yang akan atau sudah menikah.

"Ya Allah, aku mohon agar dapat mencintai-Mu, dan dapat mencintai seseorang yang cintanya bermanfaat bagiku menurut Engkau"

Sabtu, 09 Mei 2015

Kembali Mengenang Yang Tak Terlupakan_09 Mei 2015

Satu jam yang lalu saya mendarat dengan selamat dirumah setelah seharian berada di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan Jakarta dalam rangka Reuni Akbar SAA/SMF Negri DepKes Jakarta Tahun 1949-1998. Mandi dan menyegarkan tubuh, sambil selonjoran dan menikmati asinan dari salah seorang sahabat saya, Dolly Pane, jari tangan  ketak ketik di laptop mengingat lintasan -lintasan yang mengikat kita semua tetap tinggal dan menikmati pertemuan 5-6 jam di gedung tersebut.

Sore hingga jam 8 malam, saya, Reri, Arie dan Dolly menyempatkan diri ke tekape. Bertemu dengan kaka-kaka yang usianya seperti orang tua kami. Beliau semua masih sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Disini kami merasa menjadi anak-anak kembali. Tidak ada sebutan mbak, mas dsb. Mereka adalah orang tua kami. Senangnyaaaa menjadi paling muda diantara mereka hahaha. yaa..kami menjadi angkatan muda dibandingkan mereka yang berasal dari tahun 1950an hingga 80an.


Sore itu kami bertemu juga dengan Bpk. Faiq salah
seorang senior yang juga ahli hukum Indonesia. Tidak ada yang sia-sia. Obrolan singkat dengan beliau menjelang sholat magrib tentang pentingnya ilmu  komunikasi sebagai tenaga kesehatan membuat kami bersemangat untuk belajar lagi tentang ilmu ini. Mungkin tidak lagi formal kata beliau, tapi belajarlah dari komunitas yang memang ahli dalam bidang ini. Berfoto sebentar, bertukar no handphone  lalu kami sholat magrib di gedung tersebut. Kami tinggalkan gedung saat jam bergerak dari jam 8 malam. Dipintu luar kami bertemu dengan Pak Ketua Reuni, Mas Miko yang membawa amunisi perlengkapan besok. Karena sudah malam kami pamit tidak membantu beliau dan team. Maafkan yaaaaa

Pagi hampir jam 9, Saya, Ranti, Yuli diantar Om Brad Pitt ( hayoooo siaapa yaa om brad piit heheh) sampai di tekape, meluncur dari Bekasi. Di perjalanan awal kami tidak bersama dengan Yuli Turyono, Dan saat hendak masuk pintu tol Bekasi ada pesan di WhattApp dari Yuli untuk menjemputnya di halte sebelum pintu tol. Waaah saya mengira ini canda dia karena semalam masih di Surabaya. Supriseeeeee!!! Yuli dini hari landing di Soeta dan akan pulang ke Bontang jam 3 sore. Pertemuan pertama dengan teman SMF setelah tak jumpa sejak 1994. Yuli sepertinya memiliki kantong doraemon. Ada dimana-mana...hahaha. Yuli seakan menjadi motivator kami untuk mencari teman-teman yang lain. Yaaa..keluarga kecil kami.

Sampai di NAS (Nyi Ageng Serang), suasana sudah ramai, Kemeriahan dan suasana SMF sudah terasa di pintu masuk. Seperti menjadi anak SMF kembali. Pelukan hangat selalu ada saat bertemu dengan kaka-kaka senior apalagi saat bertemu dengan teman satu angkatan. Tawa kadang ada airmata juga, air mata kebahagiaan karena akhirnya kami bertemu setelah puluhan tahun tidak terdengar beritanya.

Kloter pertama, saya dikejutkan dengan suara dari arah punggung saya. Budi teman saya berubah menjadi lebih tinggi dan gemuk hahaha. Rambutnya yang dulu berdiri tidak lagi. suaranya masih khas. Kami memanggilny Budi doank atau Budi Cowok. Belum usai kangen dengan Budi, datang Idris dan ini benar-benar sangat berubah. Walaupun rambutnya masih keriting tapi sudah sangat berbeda dan semua mengakuinya. Tampilan kacamata berframe hitam membuat saya berpikir lhaaa kok Afgan alumni SAA juga tokh??? hahhaahhaahhahahahha. Idris benar-benar tidak bisa dikenali. Saya berkali-kali mengingat apa yang tidak hilang dari Idris. hahahhaha ternyata cara bicaranya, gerakan bibirnya saat dia bicara masih seperti di tahun 91 hahhaha



Berfoto kembali, kesana kemari ambil dari berbagai sudut. Lepas rindu. Dolly dan Arie sudah sibuk di panggung ngeMC, mereka berdua teman satu angkatan. Merapat ke dalami gedung,sudah ada dua guru yang hadir. Ada Bpk Sobari......linangan air mata meleleh saat kami berpelukan dan mencium tangan beliau. Pak Sobari adalah guru sinonim, sebuah mata pelajaran di SMF yang didalamnya kita mesti menghapal nama latin, nama kimia, nama lain dan brand yang beredar dipasaran. Misalnya parasetamol, nama lainnya apa aja.....ulangannya hampir selalu di dikte, kami tidak sempat bertanya kiri kanan, karena semua fokus dengan pertanyaan yang dilontarkan. Pak sobari sudah terlihat sepuh, beberapa kali beliau mengusap airmata dengan tisue ditangannya. Berjasanya dirimu pada kami semua. Semoga kebaikan dan kesehatan ada pada beliau. Lalu kami bertemu dengan Pak Koes, beliau guru kami yang punya tinggi besar. Melintas kenangan kami di kelas itu saat beliau mengajar. Pak Koes mengajarkan kami tentang KesMas  ( Kesehatan Masyarakat).  Sempatkan foto bersama dengan beliau.

Beberapa angkatan mulai penuh kursinya, atribut angkatan, scarf dan dress code mereka kenakan. Salut sekali saya dengan angkatan senior saya ini. Warna merah, biru, putih, bahkan ada juga yang berkerudung dengan motif yang sama. Hebaaaat!!Angkatan 90an masih tampil beraneka warna tanpa tema. Heheheh.

Acara belum mulai, masih persiapan dan menunggu guru-guru lain. Waaah....ramai sekali diluar, siapa yang datang yaa?? Waaah ternyata Pak Zulfahmi, kami memanggilnya "Pak Zul", guru ilmu resep dan pengenceran. Nah looo.....ada mata pelajaran pengenceran yaa??......ya ini mata pelajaran yang membuat kami menghitung bagaimana suatu larutan yang konsentrasinya tinggi akan dibuat lebih rendah. Tergantung berat jenis dan sebagainya. Pak Zul tidak berubah. Kacamatanya, suaranya, gayanya, juga tentang kemejanya yang selalu terbuka di bagian atasnya. Benar-benar awet muda pak guruku yang satu ini. Semua ingin berfoto dengan beliau. Seruuuu sekali. 


Kemudian ada Pak Yayan, guru akutansi. Anak Farmasi belajar membuat neraca, rugi laba dsb. Sudah tidak segemuk dahulu. Rambutnya mulai memutih. Beliau wali kelas kami dua tahun berturut-turut. Pak guru yang masih "remaja" dan kemarin merupakan salah satu alumni tahun 80an adalah pak Rahman, guru biologi semasa saya sekolah di SMF. Tetap asssek dan membaur dengan kami semua.  Lalu Pak Indiarto guru Fisika sekaligus kepala sekolah saya. Masih seperti saat mengajar fisika, alhamdulliah beliau sangat sehat walau usia sudah lanjut. Saat saya menjabat tangan beliau dan menyebutkan nama, beliau berkomentar, ini tati banten yaa?? yang aktif di FB.....hahaha, jadi malu saya dikomen pak guru. Pak Wayan hadir pula, beliau guru kimia untuk angkatan diatas saya (80an) tapi alhamdulliah saya berkesempatan menjadi muridnya saat mengambil kelas Profesi. Pesan beliau saat mengajar selain tentang etos kerja seperti kejujuran, kesenangan hati saat mengerjakan sesuatu ada satu lagi yang saya ingat selalu, Bermutu atau Mati. Beliau dosen yang terkenal dengan kesabarannya.




Suasana menjadi hening dan haru saat guru-guru mulai ke naik ke panggung dan Hymne guru berkumandang. Beberapa guru yang sudah sangat sepuh berbaris rapi diatas sana. Masyaallah.....semoga Kau limpahkan keberkahan dalam kehidupannya ya Allah. Mereka ikhlas mengizinkan dirinya menjadi seorang guru yang profesional dan tentu dengan sejuta ketulusan.

Hei..hei..temanku ada yang datang. Nurul dengan tubuh mungilnya, lalu Siswati bersama dengan Lisa dokter cantik yang sedang mengambil program pascanya. Di angkatan saya beberapa teman memilih  jalur yang berbeda, menjadi PR, dokter, ahli kimia, akunting, peneliti, enterpreneur, wirausaha muda, konsultan dan sebagainya. eeeh ada Riri yang terbang dari Padang semalam. Benar-benar ruaaaar biasa. Jeng Riri yang masih lelah karena tugas kantor dan baru sampai segera meluncur ke lokasi. Cantik sekali dengan rambutnya yang terurai, tenyata Riri juga tidak lagi berkecimpung di dunia farmasi. wajahnya segar sekali. 
Zulhaida alias ida yang tinggal di Beji Depok juga hadir. Tubuhnya ramping, wajah panjangnya tetap tidak berubah namun tidak seputih dulu hahaha. Ada yang melambaikan tangannya pada kami yang sedang berkumpul di sudut kanan. Siapakah dia??.............tinggi dan besar membawa putranya yang ganteng, kami masih menebak-nebak. Setelah dekat.....masyaallah ini Hernawati.............ernaaaaaaaa....bergantian pelukan hangat kami berikan kepadanya. 
Teman kami Nurma juga hadir...cantik dengan tubuhnya yang semampai. Cantik nurma dengan balutan jilbab cerahnya.

Acara terus dipandu Dolly dan Arie, saya menghabiskan waktu berbincang dengan teman semua. Usai sholat dhuhur acara dilanjutkan. Masih dengan aksi dimana masing2 angkatan naik ke atas panggung. seruuuuu dari baca puisi, nyanyi bersama hingga goyang bersama. Aiiiiiih benar- benar kece badai senior-seniorku ini. Usia sudah 85 tahun masih merdu dengan nyanyian Bengawan Solonya. Masyaallah.
Suasana haru kembali hadir saat guru kami Pak Sobari memberikan tanah wakaf seluas 300 meter kepada Alumni SAA Negri untuk dijadikan sekolah atau sekretariat PAFI. Pak Wayan yang juga salah satu dosen ditempat saya kuliah, pak Faiq, pak Zul menerima dengan haru sekali. Lalu donasi-donasi dari tiap angkatan ataupun pribadi mulai mengalir sebagai bentuk rasa suka cita karena akan memiliki sekolah Farmasi Alumni. 

Acara sudah hampir diujung. Kami benar-benar mendapat kejutan lagi. Seperti tidak percaya, Ariie Azhari yang bertugas di Gresik hadir. Waaaaah..............senaaaang sekali. Arie pagi tadi sampai di Jakarta, lalu bergegas ke NAS. Kejutan bertambah ketika Arie tampil di panggung menyanyikan lagu milik Tulus. Hobi nyanyi saat sekolah masih terus berlanjut. Arieee aku mau satu lagu lagi yaaa. 
"Oya hampir lupa. Salah satu alumni yang tekenal dengan lagu Nuansa Beningnya pun hadir. Abang Keenan Nasution dan wajib bernyanyi untuk kita semua. 


Tepat jam 4 sore usai acara reuni ini, berjuta kenangan hadir kembali. Di tempat ini kami mengenang kembali yang tak terlupakan. Pulang kerumah masing-masing.....eeeeit ada juga yang tidak pulang langsung lanjut malming bersama, mumpung yang jauh sudah datang maka melepas rindu dilanjutkan.

Maka untaian kata terima kasih sepertinya tak cukup untuk team yang bekerja keras mengumpulkan angkatan awal hingga akhir, membuat kami semangat mencari teman-teman kami. Hingga akhirnya kami bisa mencari jejaknya, mencium keberadaannya dan akhirnya menemukannya. Semangat team panitia menular kepada kami. Niatkan untuk jalin silaturahmi, maka insyaallah akan dipermudah. Begitu pesan salah seorang kakak kelas saya. Dan terbukti saat kami mencari bertahun lalu rasanya suliiiiiit sekali. Namun kini SAA91 akhirnya dapat berkumpul kembali walaupun belum seluruhnya bisa kopdar tapi insyaallah suatu hari nanti kami akan berjabat tangan, dan memberikan pelukan dengan semuanya. Doa kami semua juga untuk para guru yang telah tiada. Bpk Addi guru bahasa latin, bapak Gita guru kimia analisa, Bapak sardi guru kimia, Bpak Abdullah guru bahasa Inggris, Bpk Chamid ..(duuh kok lupa yaa beliau mengajar apa, ingatnya beliau di Praktikum resep ) insyaallah ilmu yang diberikan menjadi catatan amal kebaikan tersendiri. Aamiin
Sayaaang, kami tidak bertemu dengan Ibu tati dan Ibu Yati dua guru kami yang hebat, menghentak dunia remaja kami untuk belajar menghargai waktu dan disiplin.  

Oke guys............sampe ketemu di acara 91 yaaaa....., merangkai silaturahmi dikeluarga kecil ini.





Kamis, 07 Mei 2015

#_4. lanjuuut lagi kisah kemaren

Lanjut lagi yuuk ceritanya....

Pernah gak..ada yg datang ke apotek dan bermaksud membeli obat. Namun yg disebutkan nama pabriknya. Saya pernah dan tidak cuma sekali. Semalam mengalami lagi. Ada seorang bapak yg belum terlalu tua, bermaksud membeli obat batuk untuk anaknya berusia 7 tahun. Saya coba tanya..dan menggali informasi seperti jenis batuk, usia dan obat yg sudah diminum. Dia mengatakan ingin membeli obat batuk seperti beberapa bulan yg lalu. Karena bingung beliau menelepon istrinya dan suara disebrang disana menyatakan beli obat batuk namany combiphar.
Saya coba jelaskan itu nama pabrik pembuatnya. Tapi ternyata bapak tsb belum paham jg. Akhirnya dihubungi lagi istrinya dan hp nya diberikan kepada saya. Maka terjadilah percakapan menuju closing..hehe (jualan teteuup yaa).
""Bu..dus obat batukny masih ada gak??
Udah dibuang...jawabnya
""Namanya apa bu??
Combiphar mba..
"Oh..warna dusnya apa bu..
Ada warna ungu dan gambar anak kecil
Hmm...ini contusi sepertinya
"Rasa obat batuknya apa bu
Strawberry...
Oke bu..saya berikan comtusi ya ke bapak. Ini obat batuk buatan combiphar. Semoga sesuai dgn yg ibu inginkan.
"Okey mba..terima kasih
Maka closinglah satu pasien pulang dgn membawa obat yg yg diinginkannya.

Datang lagi seorang pasien dengan keluhan tidak bisa menggunakan obat semprot untuk asma yang dideritanya. Dan pasien ini datang dari jauh. Mesti menempuh perjalanan satu jam lebih. Beliau ragu dan ingin bertanya bagaimana cara membuka dan menggunakanya. Setelah dijelaskan sebentar...lalu dipraktekan sendiri...dia tersenyum dan berkomentar...ternyata cuma diputar ya mba dan mudah banget.
Alhamdulliah...akhirnya beliau bisa dan percaya diri menggunakan alat semprot tsb.

Ada kejadian juga yang salah dalam menggunakan obat. Penyebabnya menurut beliau informasi yanv kami berikan tidak jelas. Setelah ditelisik ternyata kami memberikan informasi bahwa obat yg berbentuk sachet ini dilarutkan dalam segelas air. Dan oleh pasien karena kakinya yang sakit maka obat yang berisi 28 sachet itu tiap tiga kali sehari dilarutkan dlm air lalu dibaluri dikakinya yang sakit. Alamaaaak..
Padahal maksud kami obat tsb diminum. Tapiii itulah yang terjadi. Informasi sekecil apapun yang bisa saja kita anggap biasa namun bagi pasien menjadi penentu bagaimana dia akan menggunakan obatnya.

Informasiny cukup jelas namun cara pesan tidak sampai saat dijelaskan itu jg salah satu penyebab kegagalan terapi yang disebabkan karena kesalahan penggunaan.
Membangun komunikasi yg baik dengan pasien tentu sangat dibutuhkan yaa.

Masih pingin cerita tapi ini saya ketak ketik di hp dan di bus ke jkt...matany mulai berkontraksi kuat hehe....lanjut nanti lagi yaa...mobil busny goyang2 mlulu..haha

Selasa, 05 Mei 2015

Bukan Karena Layu Bukan Karena Matang

Ini adalah kali pertama, saya menjumpainya. Biasanya bus yang saya tumpangi akan kedatangan "penyanyi" dari yang benar-benar menyanyi, setengah menyanyi..atau hanya bersenandung gak jelas. Terkadang ada juga yang baca puisi, pantun, bercerita tentang sulitnya hidup di jakarta, sulitnya hidup di penjara dan selebihnya memaki para penguasa bangsa atau memaki penumpang yang tertidur atau hanya melambaikan tangan pelan.Tapi....sore tadi berbeda.....,lepas dari Slipi...yang masuk dalam bus yang saya tumpangi adalah seseorang yang berkisah tentang 'kematian'...seperti penceramah, namun tak panjang lebar..,mungkin kultum tepatnya (kuliah tujuh menit), karena di kebon jeruk, yang jaraknya tak begitu jauh, kakinya keluar meninggalkan bus. 

Pemberi kultum bercerita bahwa daun yang jatuh dari dahan atau rantingnya tidak semua karena sudah layu ataupun kering begitu pula buah yang jatuh dari pohon tidak hanya buah yang sudah masak saja, semuanya dimungkinkan jika pemberi kehidupan berkehendak, sehingga tak ada rumusan, kapan kematian itu akan datang..sekalipun penyakit parah dan ganas hidup dalam dirinya tak ada yang bisa memastikan kapan dia akan mati, begitu pula seorang anak muda yang gagah, bertubuh atletis, ekonominya cukup mapan, karirnya sedang di Top managemnet...tak bisa dipastikan dia akan berumur panjang, bisa jadi lusa, besok atau hari ini kematian merapat mengakhiri hidupnya. 

Semuanya bisa terjadi.........pemutus kehidupan melakukan eksekusi dan kita akan hidup di tempat yang lain ...yang abadi....indah atau tidaknya tergantung bekal yang kita bawa. Tidak panjang dia bertutur, namun pesannya menahan mata saya untuk tetap terjaga. yaaa......tak tua dan tak muda semua serba mungkin...yang sehat...yang sudah renta....tak ada batasannya...Masuk gerbang tol kebun jeruk, dia bergegas turun.....sebelumnya berkeliling meminta keiklasan penumpang untuk sebagian rezekinya....dan sempat saya lihat beberapa penumpang memberikannya dengan ringan..., saya berbincang sedikit dengan "teman" di kursi sebelah...."pesannya mudah dicerna dan gak bikin takut...,"dan ternyata diaminkan olehnya.........jadi ingat mati katanya..

Perjalanan pulang dari rambutan sore tadi ternyata dapat oleh-oleh juga...,terimakasih yaa pak..,teruskan saja bertutur yang sopan, bercerita yang bermakna, menjadi pengingat....pasti dicatat dan akan dinilai...walau nanti tidak dipanggung bus lagi...jangan memaki-maki apalagi sampai menakuti penumpang dengan memperlihatkan lengan yang penuh tato...karena Tuhan akan memanggil kita untuk memperlihatkan nilai kita tanpa menunggu "layu ..ataupun ..masak.."

Bahagiakah Kita

Kita termasuk saya, terkadang menyalahkan keadaan sewaktu kita tidak merasa bahagia, entah karena pekerjaan yang kita jalani, karena lingkungan, kampus, bahkan keluarga. Apakah benar mereka penentu kebahagiaan diri kita? sepertinya bukan, karena teman saya punya karir yang bagus di perusahaan tempat dia bekerja, gaji yang lewat dari kata cukup, dan fasilitas yang lengkap, tapi mendengar ceritanya dia terkadang merasa tak bahagia dengan keadaan itu, berbeda dengan teman saya yang menjadi guru di sebuah SD, mendengar ceritanya saya sering ikut merasakan kebahagiaan yang dia rasakan, kisah lucu murid2nya, kisah cara dia mencairkan perseteruan dengan rekan sekrja dsb, walau saya tahu pendapatannya masih dibawah keinginannya, jadi saya rasa bahagia tidak ditentukan dengan pekerjaan yg kita miliki. 

Sama ketika kemarin siang saya sempat berputar- putar mencari tempat memperbaiki “jok”motor yang sobek dan rusak akhirnya setelah berpanas-panas saya menemukan tempat rehabilitasi jok motor, sambil menunggu, saya memperhatikan apa yang dia kerjakan. Masih dalam hitungan menit, semuanya selesai plus rapi, cekatan sekali. Melihat ini saya tertarik untuk berbincang sedikit dengannya, 15 tahun dia menekuni pekerjaan ini, nampak dia bahagia dengan semua yg dia jalani terlebih saat menceritakan keberhasilan anak-anaknya. Teman saya yang lain berkisah tentang ketidaknyamanannya dengan keluarga yang dimilikinya, saya berpikir dia sangat bahagia dengan kisah romantisnya, kisah lucu putrinya, dan tentu saja pendamping yang bertanggung jawab, tapi ternyata tidak, karena dia sibuk mencari kebahgiaan ditempat lain. Tapi ada juga kisah yang saya kira dia tidak bahagia dengan tempatnya yang baru, jauh dari keramaian, jauh dari hiruk pikuk kota, jauh dari shoping, blanja blanji, jalan-jalan dan sebagainya, saat dia berkisah..wahhh..ternyata dia sangat menikmati, menyenangi dan bahagia dengan tempatnya yang baru. 

Ada benarnya ketika saya baca postingan bang tere (penulis) bahwa bukan semata- mata tempat kerja yang membuat seseorang bahagia. Bukan pula atasan yang baik. Gaji yang tinggi. Fasilitas yang wah. Teman kerja yang mendukung. Kitalah yang paling menentukan apakah akan bahagia bekerja di sana atau tidak.
Bukan pula karena keluarga yang kita miliki, bukan karena rumah yang kita tinggali, atau karena orang-orang disekitar kita. Kitalah yang paling menentukan apakah akan merasa bahagia atau tidak. Karena kebahagiaan itu ada di hati kita, tidak datang dari luar. Tidak bisa dibohongi.

Tak salah jika kita diajarkan untuk sering-sering berdoa kepada sang pemilik hati, kepada yang membolak-balikan hati, agar hati ini selalu lurus, merasakan nikmat dari semua yang dimiliki, dari semua yang dijalani, meski tak dapat dipungkiri kadang semuanya terasa berat, membosankan, menyebalkan, dan membuat patah hati dan frustasi dengan semua yang kita jalani. 

Kunci bahagia atau tidak ada dalam diri kita sendiri..."selamat merayakan kebahagiaan"

Senin, 04 Mei 2015

#3_Tertawa aku mengingatnya

Pernah dong, kita dibuat tertawa karena kegagalan kita berkomunikasi dengan pasien.  Penyebabnya banyak bisa karena bahasa yang digunakan baik verbal maupun non verbal, atau gara-gara bahasa tubuh kita, gagal paham yang menyebabkan kita tertawa saat kejadian itu. Tertawa karena menahan malu, atau tertawa karena memang lucu.

Pasien yang menderita penyakit kronis umumnya sudah sepuh atau menjelang lansia. Rutin berobat, dan yang pasti obatnya sering berulang alias itu-itu aja. Nah, pasien ditempatku dulu bekerja banyak yang dari desa.  Lalu sangat fanatic dengan dokter yang akan dikunjunginya, termasuk dengan obat yang akan diminumnya.  Ganti Brand bisa berabe gak mau diminum, minum captopril  yang buatan Indofarma gak mau jika sebelum-sebelumnya sudah menggunakan generic kimia farma. Mesti diberi pengertian pelan-pelan agar dipahami. Begitu pula dengan resep racikan. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, resep racikan itu terdiri dari macam-macam obat yang dimasukan ke cangkang kapsul. 
Dari sinilah masalah bermula. Jika bulan sebelum-sebelumnya mendapatkan warna kapsul hijau kuning, eh bulan ini mendapat warna ungu, mereka keberatan. Lapor ke dokter, petugas apotek mengganti obat. Mereka bilang obatnya gak ampuh dan sebagainya. Hadeeeuh…sambil garuk-garuk kepala, saya coba jelaskan bahwa ini sama, hanya masalah cangkang kapsul. Belum paham juga…semua kapsul yang ada diruang racikan saya tunjukkan, bahwa seperti  inilah awalnya. Jadi kalau setiap bulan minta kapsul hijau kuning terus yaa kita gak bisa jamin.  Ada yang mengerti dan mengangguk-angguk lalu ikut memegang cangkang kapsul aneka warna yang aku tunjukkan. Namun ada juga yang keukeuh bin keukeuh gak mau diganti. Repotnyaaa…………….tapi ini lah tantangan berkomunikasi sampai akhirnya kita sama-sama salaman dan bilang, jadi kapsulnya boleh ganti warna ya bu??.....boleh neng…maaf ibu gak tau. Hehe..lega rasanya…

Cerita lain, saat baksos  ke desa-desa, maka kesulitan untuk menjelaskan cara menggunakan obat tiga kali sehari.  Mereka kadang gak bisa baca, ada lagi yang mengartikan makan tiga setiap hari. Nah.saya sering menggunakan  kebiasaan mereka untuk patokan minum obat. Misalnya saya bertanya tentang kebiasaan dari pagi sampai dengan malam. Akhirnya cara minum obat saya hubungkan dengan itu. Misal setelah sholat subuh/dhuha, lalu siang setelah dhuhur maupun malam saat mau tidur atau setelah sholat isya. Alhamdulliah ternyata mereka lebih paham.

Ada lagi kisah ketika harus menerangkan obat  khusus, waktu itu jenis obat yang akan dimasukkan ke vagina. Repotnya yang mengambil adalah suaminya. Ternyata minta dijelaskan agar dia bisa menerangkan ke istrinya. Euleuh..euleuh…saya jadi agak sedikit bingung  tapi akhirnya pasien mengerti dan puas hahaha.
Waktu pertama kali saya bekerja (baru lulus tahun 90an), ada pasien bule yang tidak bisa bahasa Indonesia, waduuh gemetaran saya menjelaskannya. Gak tau mo ngomong apa. Bingung bin takut. Tertolonglah dengan  teringat ada brosur dikotak obatnya hahaha. Jadi saya baca dan saya hapalkan cara pakai, dan gunanya. Aaaihhh..katro banget kan.  Dari situ saya bertekad belajar bahasa inggris buat menjelaskan kepada pasien, walaupun sampai hari ini tetaaap kosakata tdk banyak hahahaha


Ada lagi??...hahaha..selalu dengan kisah landong wkwkwk…..
atau menjadi bersemangat ketika pasiennya mirip afgan…..mahluk kece gitu walaupun Cuma miriiiip doing. eeh ternyata resepnya berasal dari dr. kandungan. Langsung hilang semangatnya hahahaha, karena itu resep milik istrinya **hahahah**
masih banyak nih cerita, tangan masih mau main dilaptop tapi jam sudah bergerak hampir setengah dua, mesti pake uniform dan berangkat kerja..sambung lagi ntar yaaa..:D