Kamis, 07 Mei 2015

#_4. lanjuuut lagi kisah kemaren

Lanjut lagi yuuk ceritanya....

Pernah gak..ada yg datang ke apotek dan bermaksud membeli obat. Namun yg disebutkan nama pabriknya. Saya pernah dan tidak cuma sekali. Semalam mengalami lagi. Ada seorang bapak yg belum terlalu tua, bermaksud membeli obat batuk untuk anaknya berusia 7 tahun. Saya coba tanya..dan menggali informasi seperti jenis batuk, usia dan obat yg sudah diminum. Dia mengatakan ingin membeli obat batuk seperti beberapa bulan yg lalu. Karena bingung beliau menelepon istrinya dan suara disebrang disana menyatakan beli obat batuk namany combiphar.
Saya coba jelaskan itu nama pabrik pembuatnya. Tapi ternyata bapak tsb belum paham jg. Akhirnya dihubungi lagi istrinya dan hp nya diberikan kepada saya. Maka terjadilah percakapan menuju closing..hehe (jualan teteuup yaa).
""Bu..dus obat batukny masih ada gak??
Udah dibuang...jawabnya
""Namanya apa bu??
Combiphar mba..
"Oh..warna dusnya apa bu..
Ada warna ungu dan gambar anak kecil
Hmm...ini contusi sepertinya
"Rasa obat batuknya apa bu
Strawberry...
Oke bu..saya berikan comtusi ya ke bapak. Ini obat batuk buatan combiphar. Semoga sesuai dgn yg ibu inginkan.
"Okey mba..terima kasih
Maka closinglah satu pasien pulang dgn membawa obat yg yg diinginkannya.

Datang lagi seorang pasien dengan keluhan tidak bisa menggunakan obat semprot untuk asma yang dideritanya. Dan pasien ini datang dari jauh. Mesti menempuh perjalanan satu jam lebih. Beliau ragu dan ingin bertanya bagaimana cara membuka dan menggunakanya. Setelah dijelaskan sebentar...lalu dipraktekan sendiri...dia tersenyum dan berkomentar...ternyata cuma diputar ya mba dan mudah banget.
Alhamdulliah...akhirnya beliau bisa dan percaya diri menggunakan alat semprot tsb.

Ada kejadian juga yang salah dalam menggunakan obat. Penyebabnya menurut beliau informasi yanv kami berikan tidak jelas. Setelah ditelisik ternyata kami memberikan informasi bahwa obat yg berbentuk sachet ini dilarutkan dalam segelas air. Dan oleh pasien karena kakinya yang sakit maka obat yang berisi 28 sachet itu tiap tiga kali sehari dilarutkan dlm air lalu dibaluri dikakinya yang sakit. Alamaaaak..
Padahal maksud kami obat tsb diminum. Tapiii itulah yang terjadi. Informasi sekecil apapun yang bisa saja kita anggap biasa namun bagi pasien menjadi penentu bagaimana dia akan menggunakan obatnya.

Informasiny cukup jelas namun cara pesan tidak sampai saat dijelaskan itu jg salah satu penyebab kegagalan terapi yang disebabkan karena kesalahan penggunaan.
Membangun komunikasi yg baik dengan pasien tentu sangat dibutuhkan yaa.

Masih pingin cerita tapi ini saya ketak ketik di hp dan di bus ke jkt...matany mulai berkontraksi kuat hehe....lanjut nanti lagi yaa...mobil busny goyang2 mlulu..haha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar