Sabtu, 09 Mei 2015

Kembali Mengenang Yang Tak Terlupakan_09 Mei 2015

Satu jam yang lalu saya mendarat dengan selamat dirumah setelah seharian berada di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan Jakarta dalam rangka Reuni Akbar SAA/SMF Negri DepKes Jakarta Tahun 1949-1998. Mandi dan menyegarkan tubuh, sambil selonjoran dan menikmati asinan dari salah seorang sahabat saya, Dolly Pane, jari tangan  ketak ketik di laptop mengingat lintasan -lintasan yang mengikat kita semua tetap tinggal dan menikmati pertemuan 5-6 jam di gedung tersebut.

Sore hingga jam 8 malam, saya, Reri, Arie dan Dolly menyempatkan diri ke tekape. Bertemu dengan kaka-kaka yang usianya seperti orang tua kami. Beliau semua masih sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Disini kami merasa menjadi anak-anak kembali. Tidak ada sebutan mbak, mas dsb. Mereka adalah orang tua kami. Senangnyaaaa menjadi paling muda diantara mereka hahaha. yaa..kami menjadi angkatan muda dibandingkan mereka yang berasal dari tahun 1950an hingga 80an.


Sore itu kami bertemu juga dengan Bpk. Faiq salah
seorang senior yang juga ahli hukum Indonesia. Tidak ada yang sia-sia. Obrolan singkat dengan beliau menjelang sholat magrib tentang pentingnya ilmu  komunikasi sebagai tenaga kesehatan membuat kami bersemangat untuk belajar lagi tentang ilmu ini. Mungkin tidak lagi formal kata beliau, tapi belajarlah dari komunitas yang memang ahli dalam bidang ini. Berfoto sebentar, bertukar no handphone  lalu kami sholat magrib di gedung tersebut. Kami tinggalkan gedung saat jam bergerak dari jam 8 malam. Dipintu luar kami bertemu dengan Pak Ketua Reuni, Mas Miko yang membawa amunisi perlengkapan besok. Karena sudah malam kami pamit tidak membantu beliau dan team. Maafkan yaaaaa

Pagi hampir jam 9, Saya, Ranti, Yuli diantar Om Brad Pitt ( hayoooo siaapa yaa om brad piit heheh) sampai di tekape, meluncur dari Bekasi. Di perjalanan awal kami tidak bersama dengan Yuli Turyono, Dan saat hendak masuk pintu tol Bekasi ada pesan di WhattApp dari Yuli untuk menjemputnya di halte sebelum pintu tol. Waaah saya mengira ini canda dia karena semalam masih di Surabaya. Supriseeeeee!!! Yuli dini hari landing di Soeta dan akan pulang ke Bontang jam 3 sore. Pertemuan pertama dengan teman SMF setelah tak jumpa sejak 1994. Yuli sepertinya memiliki kantong doraemon. Ada dimana-mana...hahaha. Yuli seakan menjadi motivator kami untuk mencari teman-teman yang lain. Yaaa..keluarga kecil kami.

Sampai di NAS (Nyi Ageng Serang), suasana sudah ramai, Kemeriahan dan suasana SMF sudah terasa di pintu masuk. Seperti menjadi anak SMF kembali. Pelukan hangat selalu ada saat bertemu dengan kaka-kaka senior apalagi saat bertemu dengan teman satu angkatan. Tawa kadang ada airmata juga, air mata kebahagiaan karena akhirnya kami bertemu setelah puluhan tahun tidak terdengar beritanya.

Kloter pertama, saya dikejutkan dengan suara dari arah punggung saya. Budi teman saya berubah menjadi lebih tinggi dan gemuk hahaha. Rambutnya yang dulu berdiri tidak lagi. suaranya masih khas. Kami memanggilny Budi doank atau Budi Cowok. Belum usai kangen dengan Budi, datang Idris dan ini benar-benar sangat berubah. Walaupun rambutnya masih keriting tapi sudah sangat berbeda dan semua mengakuinya. Tampilan kacamata berframe hitam membuat saya berpikir lhaaa kok Afgan alumni SAA juga tokh??? hahhaahhaahhahahahha. Idris benar-benar tidak bisa dikenali. Saya berkali-kali mengingat apa yang tidak hilang dari Idris. hahahhaha ternyata cara bicaranya, gerakan bibirnya saat dia bicara masih seperti di tahun 91 hahhaha



Berfoto kembali, kesana kemari ambil dari berbagai sudut. Lepas rindu. Dolly dan Arie sudah sibuk di panggung ngeMC, mereka berdua teman satu angkatan. Merapat ke dalami gedung,sudah ada dua guru yang hadir. Ada Bpk Sobari......linangan air mata meleleh saat kami berpelukan dan mencium tangan beliau. Pak Sobari adalah guru sinonim, sebuah mata pelajaran di SMF yang didalamnya kita mesti menghapal nama latin, nama kimia, nama lain dan brand yang beredar dipasaran. Misalnya parasetamol, nama lainnya apa aja.....ulangannya hampir selalu di dikte, kami tidak sempat bertanya kiri kanan, karena semua fokus dengan pertanyaan yang dilontarkan. Pak sobari sudah terlihat sepuh, beberapa kali beliau mengusap airmata dengan tisue ditangannya. Berjasanya dirimu pada kami semua. Semoga kebaikan dan kesehatan ada pada beliau. Lalu kami bertemu dengan Pak Koes, beliau guru kami yang punya tinggi besar. Melintas kenangan kami di kelas itu saat beliau mengajar. Pak Koes mengajarkan kami tentang KesMas  ( Kesehatan Masyarakat).  Sempatkan foto bersama dengan beliau.

Beberapa angkatan mulai penuh kursinya, atribut angkatan, scarf dan dress code mereka kenakan. Salut sekali saya dengan angkatan senior saya ini. Warna merah, biru, putih, bahkan ada juga yang berkerudung dengan motif yang sama. Hebaaaat!!Angkatan 90an masih tampil beraneka warna tanpa tema. Heheheh.

Acara belum mulai, masih persiapan dan menunggu guru-guru lain. Waaah....ramai sekali diluar, siapa yang datang yaa?? Waaah ternyata Pak Zulfahmi, kami memanggilnya "Pak Zul", guru ilmu resep dan pengenceran. Nah looo.....ada mata pelajaran pengenceran yaa??......ya ini mata pelajaran yang membuat kami menghitung bagaimana suatu larutan yang konsentrasinya tinggi akan dibuat lebih rendah. Tergantung berat jenis dan sebagainya. Pak Zul tidak berubah. Kacamatanya, suaranya, gayanya, juga tentang kemejanya yang selalu terbuka di bagian atasnya. Benar-benar awet muda pak guruku yang satu ini. Semua ingin berfoto dengan beliau. Seruuuu sekali. 


Kemudian ada Pak Yayan, guru akutansi. Anak Farmasi belajar membuat neraca, rugi laba dsb. Sudah tidak segemuk dahulu. Rambutnya mulai memutih. Beliau wali kelas kami dua tahun berturut-turut. Pak guru yang masih "remaja" dan kemarin merupakan salah satu alumni tahun 80an adalah pak Rahman, guru biologi semasa saya sekolah di SMF. Tetap asssek dan membaur dengan kami semua.  Lalu Pak Indiarto guru Fisika sekaligus kepala sekolah saya. Masih seperti saat mengajar fisika, alhamdulliah beliau sangat sehat walau usia sudah lanjut. Saat saya menjabat tangan beliau dan menyebutkan nama, beliau berkomentar, ini tati banten yaa?? yang aktif di FB.....hahaha, jadi malu saya dikomen pak guru. Pak Wayan hadir pula, beliau guru kimia untuk angkatan diatas saya (80an) tapi alhamdulliah saya berkesempatan menjadi muridnya saat mengambil kelas Profesi. Pesan beliau saat mengajar selain tentang etos kerja seperti kejujuran, kesenangan hati saat mengerjakan sesuatu ada satu lagi yang saya ingat selalu, Bermutu atau Mati. Beliau dosen yang terkenal dengan kesabarannya.




Suasana menjadi hening dan haru saat guru-guru mulai ke naik ke panggung dan Hymne guru berkumandang. Beberapa guru yang sudah sangat sepuh berbaris rapi diatas sana. Masyaallah.....semoga Kau limpahkan keberkahan dalam kehidupannya ya Allah. Mereka ikhlas mengizinkan dirinya menjadi seorang guru yang profesional dan tentu dengan sejuta ketulusan.

Hei..hei..temanku ada yang datang. Nurul dengan tubuh mungilnya, lalu Siswati bersama dengan Lisa dokter cantik yang sedang mengambil program pascanya. Di angkatan saya beberapa teman memilih  jalur yang berbeda, menjadi PR, dokter, ahli kimia, akunting, peneliti, enterpreneur, wirausaha muda, konsultan dan sebagainya. eeeh ada Riri yang terbang dari Padang semalam. Benar-benar ruaaaar biasa. Jeng Riri yang masih lelah karena tugas kantor dan baru sampai segera meluncur ke lokasi. Cantik sekali dengan rambutnya yang terurai, tenyata Riri juga tidak lagi berkecimpung di dunia farmasi. wajahnya segar sekali. 
Zulhaida alias ida yang tinggal di Beji Depok juga hadir. Tubuhnya ramping, wajah panjangnya tetap tidak berubah namun tidak seputih dulu hahaha. Ada yang melambaikan tangannya pada kami yang sedang berkumpul di sudut kanan. Siapakah dia??.............tinggi dan besar membawa putranya yang ganteng, kami masih menebak-nebak. Setelah dekat.....masyaallah ini Hernawati.............ernaaaaaaaa....bergantian pelukan hangat kami berikan kepadanya. 
Teman kami Nurma juga hadir...cantik dengan tubuhnya yang semampai. Cantik nurma dengan balutan jilbab cerahnya.

Acara terus dipandu Dolly dan Arie, saya menghabiskan waktu berbincang dengan teman semua. Usai sholat dhuhur acara dilanjutkan. Masih dengan aksi dimana masing2 angkatan naik ke atas panggung. seruuuuu dari baca puisi, nyanyi bersama hingga goyang bersama. Aiiiiiih benar- benar kece badai senior-seniorku ini. Usia sudah 85 tahun masih merdu dengan nyanyian Bengawan Solonya. Masyaallah.
Suasana haru kembali hadir saat guru kami Pak Sobari memberikan tanah wakaf seluas 300 meter kepada Alumni SAA Negri untuk dijadikan sekolah atau sekretariat PAFI. Pak Wayan yang juga salah satu dosen ditempat saya kuliah, pak Faiq, pak Zul menerima dengan haru sekali. Lalu donasi-donasi dari tiap angkatan ataupun pribadi mulai mengalir sebagai bentuk rasa suka cita karena akan memiliki sekolah Farmasi Alumni. 

Acara sudah hampir diujung. Kami benar-benar mendapat kejutan lagi. Seperti tidak percaya, Ariie Azhari yang bertugas di Gresik hadir. Waaaaah..............senaaaang sekali. Arie pagi tadi sampai di Jakarta, lalu bergegas ke NAS. Kejutan bertambah ketika Arie tampil di panggung menyanyikan lagu milik Tulus. Hobi nyanyi saat sekolah masih terus berlanjut. Arieee aku mau satu lagu lagi yaaa. 
"Oya hampir lupa. Salah satu alumni yang tekenal dengan lagu Nuansa Beningnya pun hadir. Abang Keenan Nasution dan wajib bernyanyi untuk kita semua. 


Tepat jam 4 sore usai acara reuni ini, berjuta kenangan hadir kembali. Di tempat ini kami mengenang kembali yang tak terlupakan. Pulang kerumah masing-masing.....eeeeit ada juga yang tidak pulang langsung lanjut malming bersama, mumpung yang jauh sudah datang maka melepas rindu dilanjutkan.

Maka untaian kata terima kasih sepertinya tak cukup untuk team yang bekerja keras mengumpulkan angkatan awal hingga akhir, membuat kami semangat mencari teman-teman kami. Hingga akhirnya kami bisa mencari jejaknya, mencium keberadaannya dan akhirnya menemukannya. Semangat team panitia menular kepada kami. Niatkan untuk jalin silaturahmi, maka insyaallah akan dipermudah. Begitu pesan salah seorang kakak kelas saya. Dan terbukti saat kami mencari bertahun lalu rasanya suliiiiiit sekali. Namun kini SAA91 akhirnya dapat berkumpul kembali walaupun belum seluruhnya bisa kopdar tapi insyaallah suatu hari nanti kami akan berjabat tangan, dan memberikan pelukan dengan semuanya. Doa kami semua juga untuk para guru yang telah tiada. Bpk Addi guru bahasa latin, bapak Gita guru kimia analisa, Bapak sardi guru kimia, Bpak Abdullah guru bahasa Inggris, Bpk Chamid ..(duuh kok lupa yaa beliau mengajar apa, ingatnya beliau di Praktikum resep ) insyaallah ilmu yang diberikan menjadi catatan amal kebaikan tersendiri. Aamiin
Sayaaang, kami tidak bertemu dengan Ibu tati dan Ibu Yati dua guru kami yang hebat, menghentak dunia remaja kami untuk belajar menghargai waktu dan disiplin.  

Oke guys............sampe ketemu di acara 91 yaaaa....., merangkai silaturahmi dikeluarga kecil ini.





3 komentar:

  1. Pak hamid mengajar farmakognosi,,,

    BalasHapus
  2. Mashaa Allah ...baru ketemu blog ini, setelah SMF DepKes berubah menjadi Akademi Farmasi ...guru2 pun berubah menjadi doosen yaa...* jadi kita dl belajar nya anak kuliahan yaa...🤭💪. Sayang ga ikut dtg reuni ini. Dan rcn juni 2020 krn covid pun akan diundur yaa...Inshaa Allah hadir ..salam kenal mbak dari Lefi Fitria angkatan 1995 (angkatan Akbar anaknya pak Subari 🙏)

    BalasHapus
  3. Btw Doly Pane n Arie 94 ...Mc kondang yg dulu ospek saya tuh mbak. Kaka pembina. Dan baru tahu kalau Abang.Keenan Nasution yg lagunya favorit saya ..ternyata Alumni SMF Negeri Depkes juga ..👍

    BalasHapus