Selasa, 13 Januari 2015

Keindahan di Ujung Timur Jawa #eksplore Banyuwangi ( part one)

 Terompet  tahun baru mulai terdengar, chat di grup “Trip Banyuwangi”ikut  bersahut-sahutan seakan tak mau kalah dengan bunyi terompet.  Packing selesai  jam  11 malam, satu jam sebelum berganti tahun. Hujan yang tak kunjung reda membuat mata sulit dipejamkan, takut kesiangan.  1  Januari 2015 jam  8 pagi kami sepakat bertemu dengan teman-teman baru di Bandara SoeTa, seperti kisah Rangga dan Cinta pertemuan kami dimulai di Bandara hehe. 
          Akhirnya waktu itupun tiba, alarm berbunyi dan bergegas mandi. Eiiits lupa….aku mesti goreng Bulaf sosis paling enak se-asia tenggara hahaha untuk bekal sarapan pagi. Siaap semua….cek ulang, satu ransel orange plus tas kecil sudah okey untuk diangkut lalu cek pintu- pintu dirumah, memastikan semua terkunci. Bismillah, perjalanan menuju kota di ujung timur pulau Jawa dimulai.  Melewati gang depan rumah yang penuh dengan genangan sisa air hujan semalam membuat celana panjang mesti saya gulung hingga sebetis. Didepan gang saya menunggu Trias, ibu guru yang punya ide untuk eksplore banyuwangi ini. 
        "Pagiiii…trias!..siaap berangkat..,sapa dimulai saat mobil mba endah berhenti tepat di depan saya. Mba endah kakak Trias ikut bangun pagi demi mengantar kami ke Terminal Damri. Oyaa….ternyata didalam mobil sudah ada Ibu Uroh, dan sayapun berkenalan. Jadi kami bertiga berasal dari Cilegon, dan siap bergabung dengan teman-teman baru di bandara nanti. Jam 5 lewat 10 menit kami sudah siap di bus Damri, mulai melaju memasuki tol Serang untuk jemput penumpang lain. Dingin dan kantuk karena belum tidur membuat saya menguap beberapa kali. Sarapan dimulai di Damri cukup dengan 2 pak susu ultra hehe. Teman saya yang lain mba Puji sudah berangkat dengan kereta malam saat malam pergantian tahun, dari Purbalingga. Ibeth mulai bergerak dari Depok. Nah…hanya Rini yang belum bangun hahah. Bang Zul salah satu teman sudah siap di bandara karena terbang lebih awal. Berkirim kabar dimulai lagi. Posisi dan kondisi perjalanan menuju bandara.  
       Sebelum jam setengah delapan, kami bertiga sudah turun dari Damri, bersiap masuk namun ternyata nona Ana belum datang, masih di tol ngegas bersama pak Edy driver taxi. Saat menunggu nona Ana, ada gadis manis muda belia lembut mendekati kami…mungkin merasa mirip jadi dia menyapa kami hahahha  lebay.com. 
panggil saja dia dengan nama Lala (emang bener namanya lala). Dia baru saja mengikuti test di Garuda, kepingin banget jadi pramugari. Asalnya  dari lamongan dan baru kali ini dia terbang sendiri. Wajahnya manis khas gula jawa heheh. Dia sedikit bingung melihat tas ransel di punggung kami, “mbak mau kemana sih?”…,Tanya dia dengan suara lembut. Bener banget lembutnya dah mirip tepung hahaha.  Obrolan terhenti, Nona Ana datang dengan perlengkapan ungunya. Sandal, kaos kaki, pakaian, tas ransel dsb …semua berwarna ungu. Ana adalah teman seangkatan saat saya ambil kelas profesi, hmpir 6 bulan kami tidak bertemu. Sempat terkejut karena pipinya berubah seperti bakpau, dan badannya sudah tidak cengkring lagi :D.  Kami bergegas masuk untuk bertemu dengan teman lain yang sudah berada diruang tunggu. Lala ikut bergabung. Diawal tahun bertemu dengan gadis cantik itu sebuah pertanda..hahahahha.  Haiiii……..apa kabar?...sapaan awal bertemu dengan Ibeth. Teman saya ini bertubuh mungil, kami satu SMP di Cilegon dan akhirnya bertemu di trip ini. Ibeth tidak sendiri, dia ditemani bang Anton, sang suami yang traveler sejati dan pemburu foto, serta Rini, gadis dengan postur badan yang lumayan tinggi, mungkin 3-5 cm diatas saya namun beratnya mungkin 5 kg dibawah saya. Obrolan berlanjut diruang tunggu dengan ditemani Bulaf dan kentang goreng . 
Lala...diujung sana, dan ini para model BulaF
Trias, Anna, aku dan Ibu Uroh alias mak'e

aku dan tas-tas siap angkut

Tiket kami siap terbang
Suara khas ruang tunggu terdengar, alhamdlah pesawat dengan kode JT tidak delay…siaap2 boarding dan terbang. Saya duduk ditengah, diapit nona ana dan Trias. 1 jam 15 menit kami mengudara. Landing sempurna dan bergegas mencari Zulfakor teman kami yang sudah tiba duluan dan mengurus taksi untuk lanjut ke Gubeng. Didepan toilet akhirnya kami bertemu ( tempat paling gak kereen dipilih zul utk ketemu hahha). Saat semua sudah bersiap, satu teman kami belum datang. Naah.. driver taksi langsung berkomentar,”coba ditelp mbak….,temennya udah nyampe mana??”…aku spontan menjawab…lagi di udara pak, susah ditelp. Dan tertawalah pak drivernya. Setengah jam kemudian, Pesawat dari Batam mendarat. Aku, nona anna dan Trias menjemputnya diruang kedatangan. Kami tidak ada yang mengenalnya, jadi kami gunakan coretan nama Dolly sebagai petunjuk. Tidak berapa lama mba Dolly muncul, berikan jabat tangan erat dan berkenalan. Mbak dolly ini pejabat dari Batam yang sedang menyamar menjadi bu Risma, coba deh perhatikan wajahnya. Mirip kan??....hahahahah.  

Jangan Panggil aku "Dolly"....iki suroboyo rek..!
menunggu personil dari Batam
setelah bertemu dengan teman yang lain, kami bergegas masuk mobil dan siap melaju menuju Stasiun Gubeng. Perjalanan lancar…,namun saat diGubeng kami masuk dari arah yang berbeda. Mobil pertama melalui pintu utama Gubeng baru sedangkan mobil kedua melalui pintu Gubeng lama. Dan keduanya sebenarnya yaaa satu stasiun, hanya terpisah oleh rel kereta api hahahha.
Menanti kereta Sri Tanjung yang akan tiba pukul 13.40. Pasukan sudah siap. Lapar mulai memanggil. Aku, bang Zul, kak dolly serta nona anna berinisiatif untuk membeli menu makan malam. Yang ada dibenak kami semua, diluar sana ada gerai fast food..KFC gitu…heheh, kami berempat langsung menuju tekape, karena dari pagi belum ada nasi yang masuk ke lambung kami. Setelah puter sana sini ternyata tidak ada satupun tempat makan fast food yang kami maksud. Kami berempat mengalami halusinasi tingkat dewa akibat hipoglikemia, tanpa asupan karbo dari nasi.
Selain kisah ini,ada pula kisah “steril’. Seperti biasa, saya slalu menyempatkan diri berfoto jika bertemu tempat baru, eeeeh saat hendak take a pict, petugas berteriak….jangan berdiri disitu, ini tempat steril..steril..diulang-ulang. 
Saya bengong, karena saya merasa bukan kuman :D. alhasil saya tidak sempat bergaya takut disemprit oleh pak petugas. 
dengan Kak Dollyna

Steril....Steril......
Karena halusinasi pula nona anna menjadi korban aqua 1 dolar hahahah, salah tempat akibatnya mesti bayar mahal. Tepat jam 2 kurang dikit kereta yang kami tunggu datang. Siap angkut ransel dan jaket dan mencari kursi. Didalam gerbong sudah ada mbak Puji yang lebih dahulu berangkat. Kami sudah ber-10. Tempat duduk Ibeth dan bang Anton terpisah dari kami, berbeda satu gerbong. Sedangkan kami berdelapan duduk dalam satu wilayah, radius 10 cm hahah. Kami mengatur posisi setelah pewe, logistic mulai dibuka. Roti O menjadi awal, lalu aneka kacang, coklat dan keripik. Lapar belum terobati, petugas kereta yang lewat mengabarkan nasi habis, hiks…hiks…maka intro lagu mulai terdengar..nasi mana..nasi mana….dimana..dimana….. *dijonggol* setelah yakin tidak ada nasi yang lewat, maka kami sepakat…………popmie menjadi pilihan kami. Mba Trias, kak dolly, Rini, Ana, Ibu Uroh serta puji semua pesan popmie, dan akhirnya intro lagu hening sesaat.
Sri Tanjung....jig gujag gijig guja gijik...

Model PopMie....:D
Nah….ini tips buat teman-teman yang mau naik kereta Sri Tanjung, bawa bekal nasi yak..kali aja kehabisan lagi haha. Selesai makan mie, kami isi dengan cerita-cerita dan akhirnya lapeer lagi. Tetangga bangku yang radius 30 cm mengeluarkan keripik singkong pedas, sayang dia bukan team kami, jadi kami Cuma liat aja semua makan itu, sambil nelen air ludah, hahahaa. Terutama nona anna, kasihan sekali, matanya nanar menatap kantong plastic itu, tapi yang punya gak peka banget hahha. Digerbong kami ternyata satu tujuan, Kawah Ijen. Liat deh semuanya ranselan :)
Ternyataaaaa isi gerbong satu tujuan

Efek Pop-Mie..tidur Nyenyak
Ibu Risma...:D


Singkat cerita kami sampai di stasiun karang asem ( banyak bgt stasiun yg kami lewati, yg saya ingat benar adalah bangil). Jam 8an kami sudah mendarat di Bumi Blambangan alias banyuwangi. Tepat di depan stasiun ada warung makan yang masih buka.
suasana warung makan persis depan st.karang asem
Rawon menjadi pilihan kami plus teh manis tentunya. Eeh ternyata guide tour dari Kemunir sudah datang. Mas Anner beserta Gilang, bertegur sapa sebentar lalu kami dipersilahkan untuk makan dan sholat. Oyaa hampir aku lupa..saat hendak turun dari kereta ternyata 2 orang teman baru kami juga berada dalam kereta yang sama. Mas Aang dan kak Ellen. Lengkap sudah personil team 12 untuk eksplore Banyuwangi negri Blambangan. Selesai berkemas, rapi-rapi kami dibagi dalam dua mobil. Bergerak menuju Paltuding. Mepo untuk memulai menuju Kawah Ijen. Perjalanan melewati perkebunan karet, kopi, cengkeh, di malam yang pekat membawa cerita tersendiri. Penerangan hanya mengandalkan lampu mobil. Indah sekali, sayang kami melewati perkebunan ini malam hari. Tapiiiiii ternyata akan banyak keindahan lain yang kami temui di Kota Sri Tanjung ini. Nantikan cerita seru kami yang dimulai dari kawah ijen......( disambung lagi yaaa...)


2 komentar:

  1. hahaha..iyaaa....pasti elu bakal gak brenti take a pict karena semuaaanya indaaaah.....

    BalasHapus